Jakarta, Info Breaking News –
Sejumlah pengamat asing menyebut pemberantasan korupsi menjadi tantangan
terbesar bagi pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Hal itu menyusul disahkannya revisi UU KPK yang sempat memicu protes mahasiswa dan massa di hampir
semua wilayah di Indonesia beberapa waktu lalu.
William Pesek, seorang
penulis dan pengamat menilai pemberantasan korupsi merupakan bagian integral
dari reformasi Indonesia yang dapat meningkatkan kepercayaan investor global
terhadap Indonesia.
Keberadaan KPK, menurut
Pesek, menjadi indikasi dan tolok ukur keseriusan pemerintah dalam memberantas
korupsi di era reformasi. Kepercayaan investor global atas komitmen
pemerintah Indonesia dalam memberantas korupsi telah membawa Indonesia menjadi
salah satu negara tujuan investasi. Hal itu terbukti dengan posisi Indonesua
sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara
dan dunia.
Namun, revisi UU KPK yang ramai menuai kontroversi karena dinilai
melumpuhkan KPK, menjadi awal timbulnya kekhawatiran investor mengenai
keseriusan pemerintahan Jokowi dalam memberantas korupsi di Indonsia.
"Hal ini akan menjadi pertaruhan bagi Jokowi di periode kedua
pemerintahannya, terutama untuk meyakinkan investor bahwa pemberantasan korupsi
tetap menjadi prioritas pemerintahannya," kata William Pesek, melalui
tulisannya, Senin (21/10/2019).
Sementara itu, seorang oenulis dan pengamat lainnya, yakni Michael
Vatikiotis mengatakan tantangan lain yang harus diperhatikan Jokowi adalah
menegakkan demokrasi dan menjaga kestabilan keamanan, di tengah gelombang
protes mahasiswa dan kerusuhan yang melanda Papua.
Menurut Vatikiotis, suhu politik Indonesia yang tidak stabil akibat aksi
demonstrasi memprotes revisi sejumlah undang-undang dan kerusuhan massa di
Papua selama dua bulan terakhir menjelang pelantikan Jokowi menjadi sorotan
global.
Jika sebelumnya Jokowi fokus akan pembangunan
infrastruktur dan sumber daya, Michael Vatikiotis menilai Jokowi juga harus
fokus pada berbagai jebakan yang bisa membahayakan pemerintahannya.
Beberapa jebakan itu, antara lain kepentingan politik partai
pendukungnya, gangguan keamanan di beberapa daerah konflik, revisi
undang-undang sensitif di DPR, dan ancaman gerakan Islam radikal.
"Jokowi harus waspada
terhadap berbagai jebakan yang dapat berisiko meningkatkan konflik politik berkepanjangan
yang dapat mengganggu keamanan negara dan pemerintahannya," tuturnya.
***Winda Syarief
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !