Jakarta, Info Breaking News - Berbeda langit dan bumi dengan gaya mantan menteri sebelumnya yang hanya terus memelihara subur benalu-benalu parasit yang selama ini menggrogoti dari dalam kementerian BUMN, karena sepak terjang dalam 100 hari kerja ini Erick Thohir kembali membuat gebrakan kendati baru sebulan menjabat. Salah satu yang terbaru adalah keputusan Erick untuk menyapu bersih jajaran Eselon I di kementeriannya.
Kini Erick kembali membuat gebrakan dengan niatnya untuk merombak habis-habisan jajaran komisaris di 140 BUMN. Informasi ini disampaikan oleh Staf Khusus Kementerian BUMN, Arya Sinulingga. "Lagi dievaluasi," ujar Arya singkat, saat dijumpai di Kementerian BUMN, Kamis (21/11).
Menurut Arya, terdapat 140 BUMN dengan lima sampai delapan orang untuk setiap perusahaan. Dengan demikian, ada 700 sampai 1000 komisaris yang ditempatkan pihak kementerian untuk mengawasi kinerja BUMN.
Menurut Arya, kini kementerian, terutama Erick, berharap agar komisaris-komisaris tersebut bisa bekerja lebih optimal untuk pengawasan. Sebab, tutur Arya, kini kebanyakan BUMN masih diawasi secara langsung oleh kementerian.
Lebih lanjut, Erick, menurut Arya, ingin intervensi kementerian berkurang dan ada perampingan. Sebab selama ini memang interaksi antara BUMN dan kementerian lebih dominan ketimbang melibatkan komisaris.
"Ngapain diangkat kalau yang mengawasi kementerian juga," kata Arya, "Ke depan, inginnya komisaris (lebih terlibat) karena kan kementerian tidak day to day urusi perusahaan tersebut, biar komisaris karena itu bidangnya."
Oleh karena itu, Erick dikabarkan tengah mencari sosok-sosok yang bisa dipercaya untuk mengawasi kinerja 140 BUMN. Pemilihan komisaris pun tak akan dilakukan sembarangan, tentu latar belakang dari berbagai aspek bakal dipertimbangkan.
Kendati demikian, Arya belum mau mengungkapkan berapa banyak jumlah komisaris yang akan dirombak. Ia hanya menekankan komisaris yang dijaring disesuaikan dengan kebutuhan BUMN.
Sementara itu, perombakan total terhadap komisaris BUMN ini bukan satu-satunya gebrakan yang dilakukan oleh Erick. Sebelumnya, Erick sukses menarik perhatian masyarakat lantaran mengundang beberapa tokoh untuk menjadi petinggi BUMN.
Ada dua nama yang paling menyedot perhatian, yakni mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dan eks Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra Hamzah. Ada perbedaan reaksi yang diterima atas wacana bergabungnya kedua tokoh tersebut, yakni Ahok yang cenderung ditolak keras sementara Chandra lebih diterima, namun apapun itu dan siapapun yang memang dirasa sangat kredibel menjabat dikalangan BUMN semoga Erick Tohir selalu tepat menggunakan orang yang memang sudah tidak rakus lagi sama harta dan kemewahan karena umumnya selama ini hal itulah yang menjadio suburnya benalu parasit dan korupsi didalam perusahaan.*** Emil F Simatupang.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !