Kuala
Lumpur, Info Breaking News – Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia ditetapkan tak
lagi memenuhi standar keselamatan internasional. Hal tersebut disampaikan
langsung oleh Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) pada hari Senin
(11/11/2019) lalu.
Berdasarkan
hal tersebut, FAA pun menurunkan peringkat keamanan maskapai Malaysia. Peringkat yang direvisi berarti
Malaysia kurang dalam satu area atau lebih di bawah standar keselamatan
Organisasi Penerbangan Sipil Internasional.
“Di bawah peringkat "Kategori 2" yang direvisi, operator
Malaysia dapat melanjutkan layanan yang ada ke Amerika Serikat (AS) tetapi
tidak diizinkan untuk membangun layanan baru ke Amerika Serikat,” kata FAA.
Peringkat keselamatan FAA sendiri didasarkan
pada rezim pengawasan penerbangan suatu negara dan penilaian otoritas
penerbangan sipil negara tersebut.
Saat ini, satu-satunya rute maskapai Malaysia ke Amerika Serikat adalah
layanan AirAsia X Bhd dari Kuala Lumpur ke Honolulu via Osaka.
Menyusul peristiwa ini, Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia dan FAA
masih enggan berkomentar. Hal yang sama juga dilakukan oleh Kementerian
transportasi Malaysia.
Seorang pejabat pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan FAA membuat
pengumuman resmi pada Selasa. Pejabat itu mengatakan pemerintah AS bekerja sama
dengan Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia dan akan membantu negara Asia
Tenggara mencapai standar internasional yang akan memberinya peringkat Kategori
1 teratas.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengaku tidak mengetahui
rincian soal penurunan peringkat maskapai Malaysia.
“Jika ada yang salah dengan otoritas penerbangan sipil kami, kami akan
mengambil tindakan, kami akan memperbaiki situasi,” tuturnya.
Penurunan peringkat ini menempatkan Malaysia dalam kategori FAA yang
sama dengan negara Asia Tenggara lainnya, yakni Thailand. Thailand sendiri diturunkan
peringkatnya menjadi Kategori 2 pada Desember 2015 dan sejak itu gagal mencoba
mengembalikan peringkat Kategori 1-nya. Sejumlah negara lain yang juga berada
di Kategori 2 adalah Bangladesh, Ghana dan Kosta Rika. ***Candra Wibawanti
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !