Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ketika mengemukakan pendapatnya dalam gelaran acara bedah buku "KPK Bukan Malaikat" karya Prof. Dr. OC. Kaligis |
Bandung, Info Breaking News -
Setelah melalui proses panjang akhirnya acara bedah buku ilmiah yang merupakan
mahakarya Advokat karismatik Prof. Dr. OC. Kaligis, SH, MH, berhasil sukses
digelar pada hari Sabtu (7/12/2019) di auditorium Lapas Sukamiskin Bandung.
Secara khusus pada acara bedah
buku ini Kaligis yang sudah menulis lebih dari pada 100 judul buku ilmiah dan
hukum meluncurkan buku terbarunya berjudul "KPK
BUKAN MALAIKAT" jilid 1, 2, dan 3 yang mendapat perhatian besar dari
pengunjung yang memenuhi ruang auditorium lapas Sukamiskin Bandung.
Kreatifitas warga binaan
semacam ini sebelumnya mendapat apresiasi dari Menkumham Yasonna Laoly
sebagaimana yang diberitakan media ini sebelumnya. Namun dirasa sangat aneh
justru Kakanwil Menkumham Jawa Barat, Liberti Sitinjak berupaya keras
menghalang-halangi diselenggarakannya acara ini. Hal ini membuat kejengkelan
banyak pihak khususnya anggota Komisi III DPR RI yang hadir, seperti Masinton
Pasaribu dan Arteria Dahlan.
Sejumlah tamu undangan dari segala kalangan baik pakar hukum, akademisi maupun teman-teman media ketika menghadiri acara bedah buku OC Kaligis di aula Lapas Sukamiskin Bandung |
Tampak berulang kali Kaligis
yang sudah membuka acara di hadapan sejumlah pakar hukum, akademisi dan
sejumlah wartawan ibu kota keluar masuk ruangan karena adanya panggilan. Hal
ini pun membuat Arteria Dahlan menjadi berang kepada pihak Kakanwil yang
dinilai arogan. Ia pun berjanji akan memanggil Menkumham untuk melaporkan
perilaku anak buahnya yang dinilai bertentangan dengan pola Undang-Undang
Kemasyarakatan.
“Kita sangat menyesalkan di
zaman milenial ini masih ada gaya segelintir penguasa bergaya kolonial,"
kata Arteri Dahlan, seorang politisi PDIP yang dikenal cukup vokal.
Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu saat memberikan sambutan |
Dalam acara bedah buku ini tampak
hadir mantan hakim agung Qomariah dan guru besar Fakultas Hukum Unpad Bandung
Prof. Dr. Panca Astawa serta sejumlah pakar hukum dan akademisi lainnya.
Kaligis di ujung acara juga
mendapatkan anugerah kehormatan dari Lembaga Prestasi Indonesia sebagai Advokat atau pengacara hukum yang paling
banyak menulis buku. Karya-karya buku Kaligis sendiri sampai saat ini bahkan disimpan
di perpustakaan do Amerika dan sejumlah negara lain hingga di perpustakaan Lapas
Sukamiskin Bandung.
Dalam kata sambutannya, Masinton
Pasaribu yang merupakan anggota Komisi III DPR RI berjanji akan memberikan
masukan kepada komisioner KPK terpilih yang akan dilantik pada 21 Desember mendatang untuk
melakukan audit kinerja KPK, guna mengungkap kesewenang-wenangan Novel Baswedan
cs.
Perihal ini nantinya juga akan
disampaikan kepada Presiden Joko Widodo agar beliau dapat menindak tegas
sekaligus memberikan hak prerogatif Presiden
apakah melalui abulisi, amnesti atau grasi kepada sejumlah korban
malpraktik OTT KPK.
Sebelumnya, mantan Wakil Ketua
DPR RI Fahri Hamzah secara tegas mengatakan bahwa Lapas Sukamiskin yang kini
sudah berumur 101 tahun adalah merupakan bangunan peninggalan Belanda yang
dinilai paling baik dari semua Lapas yang ada di Indonesia.
Politisi PDIP Arteria Dahlan turut hadir sebagai tamu undangan khusus acara peluncuran buku "KPK Bukan Malaikat" |
“Di penjara Sukamiskin inilah
lahir pidato berapi-api dari Soekarno yang kemudian melahirkan kemerdekaan
republik ini. Mestinya semangat Bung Karno itulah yang tetap harus dijaga
seperti acara hari ini, karena nyatanya Lapas Sukamiskin ini adalah merupakan
pabrik tokoh nasional. Oleh karena itu, kita sangat menyesalkan sikap daripada
Kakanwil Menkumham Jabar, Liberti Sitinjak yang sama sekali tidak sesuai dengan
pola warga binaan,” tuturnya.
Mukadimah dan penutup oleh
Fahri Hamzah ini membuat sejumlah warga binaan Lapas Sukamiskin Bandung seperti
mantan Menteri Agama Prof. Surya Darma Ali, mantan Ketua DPR RI Setya Novanto,
mantan Menteri ESDM Jero Wacik, mantan hakim Mahkamah Konstitusi Patrialis
Akbar dan sejumlah warga binaan lainnya serasa disejukan. ***Irdan Ramadhan/Mil.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !