Headlines News :
Home » » Kemenkes: Waspada Wabah Pneumonia Misterius dari Tiongkok

Kemenkes: Waspada Wabah Pneumonia Misterius dari Tiongkok

Written By Info Breaking News on Kamis, 09 Januari 2020 | 15.18



Jakarta, Info Breaking News – Mewabahnya penyakit pneumonia berat di Tiongkok membuat seluruh Asia dalam kondisi waspada.

Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengimbau seluruh lapisan masyarakat hingga tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan (faskes) untuk selalu berhati-hati mengingat penyakit ini berpotensi menular ke wilayah Indonesia.

Meski begitu, Kemenkes meminta agar masyarakat tidak panik karena pemerintah melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan langkah antisipasi terutama mencegah sejak dari pintu batas negara.

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI, Anung Sugihantono mengatakan, kemungkinan penularan pneumonia misterius yang kasusnya kini tengah meningkat di Kota Wuhan, Tiongkok tersebut bisa terjadi. Secara teori, jika ada manusia atau hewan yang tertular pneumonia di Wuhan dan melakukan perjalanan ke Indonesia akan membawa flu tersebut masuk ke Indonesia. Yang ditakutkan penularannya meluas dan berpotensi kejadian luar biasa (KLB).

Guna mencegah penyebaran yang makin meluas,
Anung menyarankan agar warga Indonesia yang berlibur ke Tiongkok dapat menghindari kunjungan ke pasar ikan atau tempat penjualan hewan hidup. Jika selama perjalanan di Tiongkok merasa berinteraksi dengan orang-orang dengan gejala demam, batuk, dan sukar bernafas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama, agar segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Dan jika setelah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala demam, batuk, dan sukar bernafas agar segera berobat dan perhatikan informasi yang disampaikan ke dinas kesehatan atau Kemenkes,” kata Anung.
Anung menjelaskan gejala umum dari pneumonia biasanya ditandai dengan demam, batuk dan sulit bernafas. Jika ada warga yang mengalami hal tersebut, lanjutnya, maka ia harus segera berobat ke faskes terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Untuk pencegahan, sangat penting bagi masyarakat untuk menjalani gaya hidup bersih dan sehat. Rajinlah makan makanan bergizi seimbang, konsumsi buah dan sayur cukup, lakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, istirahat cukup, dan segera berobat jika sakit.
Kemkes mengingatkan seluruh jajarannya terutama faskes dan tenaga kesehatan agar mencermati perkembangan penyakit pneumonia berat dari Wuhan ini. Jika tenaga kesehatan menemukan pasien dengan gejala pneumonia berat yang belum diketahui penyebabnya segera lakukan tata laksana sesuai prosedur operasional standar yang berlaku. Laporkan kejadian secara berjenjang ke dinas kesehatan setempat untuk diteruskan ke Kemkes.
Kantor kesehatan pelabuhan juga diminta meningkatkan kewaspadaan di tiap pintu masuk negara baik bandara, pelabuhan laut maupun pos batas negara untuk memastikan kesehatan manusia maupun hewan yang masuk ke Indonesia.
“Lakukan deteksi dini, pencegahan, dan respon jika ditemukan pasien dengan gejala pneumonia berat seperti di Wuhan. Jika ditemukan pasien seperti di Wuhan, segera lakukan perawatan, pengobatan, isolasi, dan lakukan investigas, dan penanggulangan untuk mencegah penyebaran meluas dan berpotensi menjadi KLB,” tutur Anung.
Kemkes dan jajarannya terus melakukan pencegahan dan respon terhadap kemungkinan masuknya pasien pneumonia berat dari luar negeri termasuk Tiongkok ke Indonesia melalui bandara udara, pelabuhan laut, dan pos lintas batas negara. Kemudian memantau kemungkinan ditemukannya virus atau mikroorganisme baru dari hasil pemerikaan lab pasien pneumonia berat. Juga memantau perkembangan penyakit pneumonia yang penyebabnya belum diketahui tersebut agar dapat segera dilakukan langkah yang perlu dilakukan.
Sebelumnya dilaporkan dari Kota Wuhan, Tiongkok, ditemukan pasien-pasien dengan radang paru berat pada akhir Desember 2019. Belum diketahui pasti apa penyebab dan dari mana penularannya. Awalnya jumlah pasien hanya 27 orang namun dengan cepat meningkat hingga menjadi 44 orang lebih.
Hasil kajian menunjukkan, penyakit ini bukan disebabkan virus influenza dan bukan penyakit pernafasan biasa. Penelitian lebih lanjut juga tengah dilakukan mengenai kemungkinan kesamaan penyakit tersebut dengan penyakit Severe Acute Respiratory Infection (SARS) yang disebabkan Coronavirus dan pernah mewabah di dunia pada tahun 2003. Hasil investigasi sementara menyebutkan sebagian dari pasien di Wuhan bekerja di pasar ikan yang juga menjual berbagai jenis hewan lainnya termasuk burung.
Hingga saat ini belum ada bukti yang menunjukkan bahwa penyakit ini dapat menular dari manusia ke manusia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama otoritas di Wuhan masih melakukan pengamatan dengan cermat terkait kejadian ini. ***Nadya






Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved