Beijing, Info Breaking News – Dua petinggi Komisi Kesehatan
Provinsi Hubei, Tiongkok dicopot dari jabatannya dan digantikan oleh pejabat
dari pemerintah pusat guna sebagai upaya memerangi wabah virus korona yang
telah memakan ribuan korban jiwa.
Kedua pejabat yang digantikan tersebut ialah Zhang Jin,
Sekretaris Komisi Kesehatan Partai Komunis Provinsi Hubei dan Liu Yingzi,
Direktur Komisi Kesehatan. Scmp.com,
Selasa (11/2/2020) melaporkan jabatan keduanya akan diisi oleh Wakil Kepala
Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, Wang Hesheng. Sebelumnya Wang juga diangkat
sebagai anggota Komite Tetap Hubei, badan pembuat keputusan teratas tingkat
provinsi.
Selain itu, pemerintah Tiongkok juga mengirim Chen Yixin selaku Sekretaris Jenderal Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat ke Hubei untuk mengatasi wabah tersebut.
Tak hanya itu, badan anti korupsi tertinggi di Tiongkok yakni Komisi Pengawas Nasional juga ikut mengirimkan tim ke Hubei untuk melakukan penyelidikan terhadap pengobatan dan kematian dr Li Wenliang, dokter pertama yang mencoba mengungkap informasi tentang wabah virus korona, namun justru ditegur oleh polisi Wuhan.
Li dilaporkan terinfeksi virus korona dan meninggal dunia minggu lalu dalam usia 34 tahun. Kematiannya mengundang amarah dari publik. Tidak sedikit dari mereka menuntut pihak berwenang untuk meminta maaf atas cara mereka memperlakukan Li.
Pengguna media sosial Tiongkok juga
ramai meluapkan amarahnya kepada pemerintah Kota Wuhan dan Provinsi Hubei karena
menutupi penularan.
Dalam sebuah wawancara dengan Juru Bicara
Partai Komunis dengan stasiun televisi CCTV akhir Januari lalu, Wali Kota Wuhan
Zhou Xianwang mengindikasikan bahwa Beijing setidaknya ikut bertanggung jawab
atas kurangnya transparansi.
"Sebagai pemerintah daerah, kami tidak diizinkan untuk
mengungkapkan informasi terkait penularan, kecuali kami berwenang, yang banyak
orang tidak mengerti pada tahap awal," katanya.
Zhou juga mendapat kecaman pedas atas isolasi Kota Wuhan, karena ia
menangguhkan transportasi dalam kota. Dalam wawancara itu, Zhou mengakui
penanganannya terhadap krisis itu "tidak cukup baik" dan dia
"bersedia mengundurkan diri selama itu membantu menahan penyebaran
virus." ***Candra Wibawanti
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !