Jakarta,
Info Breaking News – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang seharusnya dilakukan
pada bulan Maret-April 2020 dipastikan terkena dampak adanya ancaman dari
wabah corona.
Terkait
hal ini, Presiden Joko Widodo pun akhirnya memutuskan menggelar rapat terbatas
(ratas) guna membahas kebijakan UN 2020. Ratas tersebut dilaporkan akan
dilakukan melalui video conference dengan sejumlah menteri terkait.
"Siang hari ini akan
dibahas kebijakan UN untuk tahun 2020. Kita tahu Covid-19 sangat mengganggu
proses pendidikan di tanah air. Kita juga telah melakukan belajar dari rumah
untuk mencegah penyebaran Covid-19," kata Jokowi, Selasa
(24/3/2020).
Kebijakan belajar dari rumah, kata Jokowi, jelas memberikan dampak terhadap rencana pelaksanaan UN. Disebut ada sebanyak 8,3 juta siswa dari 106.000 satuan pendidikan di tanah air, mulai dari tingkatan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang seharusnya mengikuti UN di tahun ini.
Karena itu, Jokowi pun memberikan tiga opsi terkait pelaksanaan UN yang
harus segera diputuskan pemerintah. Opsi pertama adalah UN tetap dilaksanakan.
Opsi kedua, pelaksanaan UN ditunda dan yang ketiga adalah tidak ada UN sama
sekali.
"Oleh sebab itu, harus segera diputuskan dan ada tiga opsi yang
dapat kita pilih. Prinsip yang utama yang harus kita pegang adalah kebijakan
ini bisa kita ambil, tetapi jangan sampai merugikan dari hak 8,3 juta siswa
yang harusnya mengikuti UN yang diadakan," jelasnya. ***Nadya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !