Orang Terkaya RI Dato Sri Tahir Donasikan Rp 52 Miliar Bantu Penanganan Wabah Covid-19

Dato Sri Tahir

Jakarta, Info Breaking News - Orang terkaya RI, Dato Sri Tahir yang juga Pendiri Grup Mayapada memnberikan donasi sebesar Rp 52 miliar untuk membantu penanganan wabah virus corona (Covid-19). Donasi tersebut dibagi untuk beberapa daerah. Untuk DKI Jakarta sebesar Rp 22 miliar, Jawa Barat sekitar Rp 10 miliar, Jawa Tengah Rp 10 miliar, dan Jawa Timur Rp 10 miliar.

Disebutkan, bantuan yang diberikan tidak seluruhnya dalam bentuk tunai. Namun beragam. 70 persen dari total sumbangan berupa uang tunai atau voucher belanja, ada pula yang berbentuk alat-alat kesehatan seperti masker, infrared thermometer dan hand sanitizer. Ada dalam bentuk makanan dan minuman yang merupakan donasi dari Orang Tua Group.

“Bantuan untuk warga DKI Jakarta senilai Rp 22 Miliar sendiri, sebagiannya telah kami berikan kepada Kementerian Sosial pada hari Selasa, 24 Maret 2020 lalu dalam bentuk tunai atau voucher belanja dengan total nilai Rp 2 Milyar. Kemudian sisanya, Mayapada Group dan Tahir Foundation akan menyerahkan kepada Mesjid Istiqlal sebesar 80%, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) 10% dan Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) 10%” ujar Pendiri Grup Mayapada Dato Sri Tahir dalam keterangannya, Jumat (27/3/2020).

Selain itu, Datuk Sri Tahir juga membagi donasinya kepada Mesjid Istiqlal, untuk disalurkan kepada mesjid-mesjid dan pesantren-pesantren di DKI Jakarta yang membutuhkan.

Bantuan juga diberikan untuk Keuskupan Agung Jakarta dan Persekutuan Gereja Indonesia. Bantuan untuk Keuskupan Agung Jakarta, ini diserahkan lewat pimpinan masing masing untuk bisa diteruskan kepada umat-umat yang memerlukan bantuan tersebut.

Lewat donasi yang disampaikannya tersebut, Datuk Sri Tahir melalui Mayapada Group ingin mengajak seluruh pengusaha besar di Indonesia untuk ikut memberi bantuan dalam menghadapi virus corona. Terutama turun langsung untuk menyentuh rakyat kecil yang paling terdampak pandemi tersebut.

Komisari Mayapada Group Hendra menyampaikan himbauannya kepada pengusaha lain supaya ikut berpartisipasi namun tidak memaksakan. *** Samuel Aritonang