Hong Kong,
Info Breaking News – Berdasarkan hasil studi terhadap sejumlah pasien corona di
Tiongkok, mereka yang memiliki golongan darah A dinyatakan lebih rentan
terinfeksi virus COVID-19. Sementara itu, orang dengan golongan darah O adalah
yang paling kuat dalam menangkal COVID-19 masuk ke dalam tubuhnya.
Penelitian tersebut mengambil sampel lebih dari 2.000
pasien yang terinfeksi Covid-19 di Wuhan dan Shenzen. Sampel tersebut kemudian
dibandingkan dengan mereka yang sehat. Hasil penelitian kemudian menunjukkan
bahwa golongan darah A menunjukkan rasio paling tinggi terinfeksi dan
menunjukkan beberapa gejala.
Meski
mereka mengatakan bahwa studi itu masih awal dan masih ada beberapa hal yang
harus dilakukan, namun mereka mendesak pemerintah dan fasilitas kesehatan untuk
mempertimbangkan perbedaan golongan darah dalam melakukan mitigasi dan merawat
pasien.
“Orang dengan golongan darah A mungkin lebih membutuhkan
perlindungan personal yang lebih baik lagi untuk mengurangi peluang
terinfeksi,” tulis para peneliti yang dipimpin Wang Zinghuan dengan bekerja
sama dengan Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, seperti dilansir dari South
China Morning Post, Selasa (17/3/2020).
“Pasien
yang terinfeksi Sars-CoV-2 (sebutan lain untuk COVID-19) dengan golongan darah
A mungkin perlu mendapatkan pengawasan yang lebih ketat dan perawatan yang
agresif,” tambah Wang.
Sebaliknya,
golongan darah O memiliki risiko yang secara signifikan lebih rendah untuk
penyakit menular dibandingkan dengan golongan darah non-O. Hasil studi ini sendiri
telah diterbitkan dalam sebuah makalah di Medrxiv.org pada 11
Maret lalu.
Dari 206
pasien yang meninggal akibat Covid-19 di Wuhan, 85 diketahui memiliki golongan
darah A, sementara pasien bergolongan darah O sebanyak 52 orang. Pola ini ada
pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.
Para
peneliti juga menyarankan agar penggolongan darah ini dapat dilakukan dalam manajemen
penanggulangan Covid-19. Kendati demikian, mereka juga mengingatkan bahwa
kemungkinan ada risiko jika menggunakan studi ini untuk memandu praktik klinis
terhadap pasien Covid-19 saat ini. ***Candra Wibawanti
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !