Seorang pasien corona di Tiongkok menerima perawatan akupuntur. Akupuntur merupakan salah satu bentuk pengobatan tradisional Tiongkok yang terbukti ampuh dalam mengobati berbagai macam penyakit |
Beijing, Info Breaking News – Sekitar 50.000 pasien corona
di Tiongkok dilaporkan pulih setelah menerima perawatan obat tradisional
Tiongkok (TCM).
Kombinasi TCM dan pengobatan Barat, kata Wakil Kepala
Administrasi Nasional Pengobatan Tradisional Tiongkok, Yu Yanhong, terbukti
efektif mengingat sejumlah besar pasien kini telah dinyatakan pulih.
Berdasarkan data resmi, TCM telah terlibat dalam pengobatan 74.603 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi secara nasional. Jumlah tersebut mencakup 92,5% dari total kasus. Dibandingkan dengan pasien yang hanya diobati dengan TCM atau pengobatan Barat, tim ahli mengonfirmasi bahwa perawatan yang memadukan TCM dan pengobatan Barat dapat lebih cepat memperbaiki gejala seperti demam, batuk dan kelelahan.
Secara
efektif, metode perpaduan itu mengurangi kemungkinan gejala ringan dan teratur sehingga
dapat meningkatkan tingkat pemulihan dan mengurangi tingkat kematian.
Yu mengatakan metode pengobatan tradisional ini sejatinya
berfokus pada peningkatan pertahanan alami tubuh terhadap epidemi dan
kemampuannya sendiri untuk memperbaiki dirinya sendiri sambil menjaga keseimbangan
keseluruhan.
“Pengobatan
klinis TCM disesuaikan dan ditargetkan berdasarkan perbedaan dalam geografi,
iklim, dan kondisi fisik pasien,” kata Zeng Yixin, Wakil Direktur Komisi
Kesehatan Nasional di Beijing.
Komisi
Kesehatan juga menerbitkan surat edaran yang isinya mendorong promosi rencana
perawatan TCM yang efektif pada pencegahan dan pengendalian epidemi di tingkat
masyarakat. Kebijakan itu memberikan dukungan penuh untuk peran unik TCM.
Sebelumnya pada Senin (9/3/2020), Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan dari
sekitar 80.000 kasus Covid-19 yang dilaporkan di Tiongkok, lebih dari 70% telah
pulih dan dipulangkan.
“Di antara negara-negara dengan kasus terbanyak, Tiongkok
dapat mengendalikan epidemi,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom
Ghebreyesus.
Ghebreyesus
menyatakan penularan virus korona dapat diperlambat dan infeksi dapat dicegah
dengan tegas dan tindakan awal.
“Negara-negara
yang terus menemukan dan menguji kasus serta melacak kontak mereka. Tidak hanya
melindungi rakyat mereka sendiri, mereka juga dapat memengaruhi apa yang
terjadi di negara lain dan secara global,” katanya.
Terkait
dengan itu, ia meminta semua negara untuk mengambil strategi campuran yang
komprehensif untuk mengendalikan epidemi masing-masing dan mengalahkan virus
tersebut. ***Winda Syarief
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !