Wamena, Info Breaking
News – Sebuah pesawat Hercules milik TNI AU tertangkap basah membawa 10 orang
penumpang di Bandara Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya.
10 penumpang tersebut
terdiri atas 8 penumpang sipil dari Biak tujuan Jayapura dan 2 anggota TNI yang
hendak bepergian ke Wamena.
Melihat hal tersebut,
pemerintah setempat pun menolak dan menyuruh kesepuluh penumpang tersebut untuk
dikembalikan ke asalnya. Pasalnya, Bandara Wamena sejatinya tengah ditutup
untuk penerbangan penumpang/komersil. Hanya pesawat yang membawa kargo atau
kebutuhan lain yang diizinkan beroperasi.
“Surat larangan
penerbangan penumpang telah dikeluaran dan berlaku hingga 9 April 2020. Pesawat
penumpang tidak boleh beroperasi dalam rangka pencegahan dan memutus mata
rantai penuran covid-19,”ungkap Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua,
Sabtu (4/4/2020).
Sebelum dipulangkan,
petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) pun melakukan pemeriksaan kepada 10
penumpang tersebut serta menyemprotkan cairan disinfektan.
Jhon menyebut para
penumpang yang ikut di pesawat Hercules tersebut sebelumnya sempat berkeliaran
di lokasi kargo. Hal ini sangat disayangkan mengingat di Timika sendiri sudah
ada satu pasien positif corona.
Oleh karena itu, Jhon
meminta kepada pihak TNI AU agar dapat bertanggung jawab dengan baik terhadap
wilayah masing-masing.
Lebih lanjut Jhon
mengungkapkan rasa terima kasih kepada TNI-Polri, kepala bandara serta seluruh
jajaran staf yang terus aktif melakukan pengawasan selama masa penutupan
Bandara Wamena.
Sementara
itu, Komandan Detasemen Pangkalan TNI AU Wamena, Mayor Arief Sudjatmiko
menjelaskan dua anggota TNI AD yang ikut menjadi rombongan dalam pesawat
Hercules tersebut merupakan anggota dari Koops Pinang Sirih Timika yang hendak
berkoordinasi dengan Kodim 1702/Jayawijaya terkait pergeseran pasukan.
Sedangkan 8 orang
lainnya merupakan warga sipil yang diberangkatkan dari Biak ke Timika, lalu
ikut ke Wamena dengan tujuan Sentani. Kendati demikian, Arief mengaku pihaknya
tak tahu menahu terkait 8 penumpang sipil yang ikut dalam rombongan pesawat
tersebut.
“Sedangkan 8 penumpang
sipil ini, kami tidak tahu jika ada mereka di dalam pesawat yang datang,”
katanya.
Arief mengaku para
penumpang tersebut sebenarnya tidak ada urusan apa pun di Wamena, hanya 2 orang
TNI AD yang harusnya turun di Wamena untuk koordinasi dengan Dandim.
“Pesawat sekaligus
membawa logistik bagi kebutuhan anggota TNI di Batalyon 756, 721 dan 305 yang
ada di wilayah Wamena,” katanya. ***Edward Supusepa
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !