Jakarta, Info Breaking News –
Pusat Pencegahan dan Penanganan Wabah (CDC) Amerika Serikat baru-baru ini
mengeluarkan daftar kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi virus corona.
Mereka yang tergabung dalam
kelompok rentan tersebut adalah lansia, pengidap gangguan imunitas serta
orang-orang yang memiliki masalah kelebihan berat badan atau obesitas.
Secara spesifik CDC menyebut
mereka yang mengalami obesitas cenderung memiliki risiko lebih tinggi terkena
pneumonia berat. CDC mengatakan orang dengan indeks massa tubuh (IMT) lebih
dari 40 rentan mengidap pneumonia berat dibanding mereka yang menunjukkan IMT
ideal.
IMT sendiri merupakan
penilaian standar untuk menentukan apakah berat badan seseorang masuk dalam
kategori normal, kurang, berlebih atau obesitas.
Angka ini
dihitung berdasar tinggi dan berat badan. Sebagai gambaran, jika seseorang
memiliki tinggi 177 cm dan berat 70 kg maka skor IMT nya adalah 22,3 dan masuk
kategori sehat. IMT dikategorikan sehat jika berada di kisaran 18,5 sampai
22,9.
Obesitas,
terutama pada pria, secara signifikan meningkatkan risiko pneumonia berat. Di
Louisiana, AS sekitar 97 persen dari mereka yang meninggal akibat corona
kedapatan memiliki riwayat penyakit bawaan, di antaranya diabetes sebesar 40
persen dari total kematian, obesitas 25 persen, penyakit ginjal kronis 23
persen dan penyakit jantung 21 persen.
Obesitas
sendiri diketahui kerap menjadi pemicu munculnya diabetes. Dengan kadar gula
darah tinggi yang merusak fungsi sel darah putih, tubuh pun kesulitan untuk mempercepat
proses penyembuhan. Hal itu berujung pada lambatnya masa pemulihan bagi mereka
yang sakit.
Sementara itu
di Tiongkok, data menunjukkan bahwa sejak awal wabah hingga 11 Februari 2020,
tingkat kematian di antara pasien dengan Covid-19 yang menderita diabetes
adalah 7,3 persen dibandingkan dengan 0,9 persen pada mereka yang tidak
memiliki masalah medis.
Dilansir dari
Mayo Clinic: Family Health Book, ada beberapa faktor penyebab obesitas, di
antaranya adalah genetic, pola makan, kurangnya aktivitas fisik, psikologis, seks,
usia, kehamilan, pengobatan, kebiasaan merokok hingga gangguan metabolisme.
Untuk
mencegah obesitas, ada beberapa cara yang dapat dilakukan. Yang pertama ialah
dengan mengubah gaya hidup serta pola makan sehari-hari. Perbanyaklah
mengonsumsi buah dan sayur. Jangan konsumsi gula berlebih. Dianjurkan konsumsi
gula per harinya maksimal adalah empat sendok makan atau sekitar 50 gram.
Hindari pula kebiasaan-kebiasaan tidak baik, seperti merokok dan memakan
makanan dengan gula dan garam berlebih.
Yang kedua, rajin mengukur IMT. Saat ini cukup
mudah untuk mengetahui IMT karena banyak aplikasi kalkulator penghitung IMT.
Namun, untuk hasil yang lebih pasti dan akurat, sebaiknya hal tersebut
dikonsultasikan dengan dokter atau ahli gizi. Mengukur IMT juga
bisa dilakukan dengan mengukur lingkar pinggang. Pada perempuan, usahakan agar
lingkar pinggang tak lebih dari 81 cm dan laki-laki tak lebih dari 90 cm.
Langkah terakhir ialah rutin berolahraga dan
melakukan aktivitas fisik. Kurangnya aktivitas fisik berisiko pada terjadinya
obesitas. Sehingga, melakukan gerakan motorik selama 30 menit setiap hari, bisa
membantu seseorang mengurangi berat badannya. ***Candra
Wibawanti
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !