Headlines News :
Home » » Virus Corona Bermutasi Begitu Cepat, Jangan Anggap Enteng dan Sepele

Virus Corona Bermutasi Begitu Cepat, Jangan Anggap Enteng dan Sepele

Written By Info Breaking News on Minggu, 12 April 2020 | 02.53


Oleh: Yusril Ihza Mahendra (Ketua Umum Partai Bulan Bintang /PBB)
Jakarta, Info Breaking News  Mutasi virus corona ini begitu cepat. Dari type A yang ditemukan di Wuhan, kini sudah bermutasi ke tipe B dan C hanya dalam tiga bulan. Virus ini amat pintar dan canggih.
Kecepatan virus ini bermutasi atau berubah bentuk, menyebabkan kesulitan bagi manusia untuk melawannya. Belum lagi obat dan vaksin untuk melawan virus type A ditemukan, virusnya sudah bermutasi ke type B dan C. Tentu masing-masing tipe perlu obat dan vaksin sendiri-sendiri untuk melawannya.
Kepintaran manusia kini ditantang oleh virus ini. Kalau manusia kalah ilmu melawan mereka, virus ini akan membunuh lebih banyak korban. Hanya riset yang serius untuk menemukan obat dan vaksin canggih yang dapat mengalahkan virus ini. Manusia harus bekerjasama melawannya.
Virus ini menyerang umat manusia tanpa pilih-pilih. Semua bangsa, semua ras, kaya atau miskin, tokoh terkenal atau orang biasa, semua menjadi korban. Virus ini juga tidak perduli pada agama. Orang Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, Tao, Shinto, Konghucu bahkan orang Atheis dan Komunis semua jadi korban. Virus itu juga tidak perduli tingkat kealiman seseorang. Tokoh agama atau orang biasa, semua bisa jadi korban.
Virus ini juga tidak perduli pada iklim. Mereka hidup dimana saja. Di daerah dingin seperti Eropa dan Amerika Utara, mereka hidup. Di daerah panas di Timur Tengah, mereka hidup. Di daerah subtropis dan tropis seperti Asia Tenggara, virus ini juga hidup dan berkembang.
Saya mengajak kita semua jangan anggap enteng virus ini. Jangan anggap sepele. Negara kita belum melaporkan tipe-tipe virus corona yang berkembang di negara kita. Riset kita sangat ketinggalan. Kalau ketiga tipe virus itu secara bersama-sama ada disini, kita bakal kewalahan.
Kita belum bisa membayangkan apakah dalam tiga bulan ke depan virus tipe A, B dan C yang ada sekarang sudah bermutasi lagi ke tipe D, E dan F. Kalau asumsi itu benar terjadi, bangsa kita, dan bahkan umat manusia benar-benar berada dalam ancaman. Sekali lagi: Jangan anggap enteng!
Sedari awal, akhir Februari saya sudah mengingatkan Pemerintah dan bangsa agar kita waspada menghadapi virus ini. Perangkat hukum yang komprehensif untuk menjadi dasar kita bertindak harus kita buat untuk mengantisipasi keadaan yang mungkin berkembang makin buruk.
Bahkan saya katakan Pemerintah harus siap-siap alokasikan dana untuk menghadapi bencana wabah ini karena dampaknya akan sangat besar ke bidang lain. Ini bukan sedekar masalah kesehatan, ini masalah ekonomi, sosial, politik bahkan pertahanan keamanan.
Banyak yang nuding saya ngeyel dan nyinyir. Saya pikir adalah kewajiban saya untuk mengingatkan. Saya berpikir dalam konteks pengalaman dan pengetahuan di masa lalu ketika kita menghadapi SARS. ASEAN waktu itu mengadakan KTT Darurat di Bangkok. Saya ikut Bu Mega datang ke sana. Kita lebih sigap, penyebaran virus berhenti. Covid-19 ini jauh lebih ganas dari SARS. Kini sedang mewabah, entah sampai kapan.
Kini, baik rakyat kita sendiri maupun negara-negara lain sama-sama prihatin dengan kesiapan kita menghadapi bencana ini. Kini sudah diterapkan Darurat Kesehatan secara nasional. PSBB mulai dilaksanakan di beberapa daerah. Semua harus dievaluasi, apakah langkah kita sudah tepat dan sudah cukup.
Pemimpin di manapun di dunia ini harus mampu bertindak cepat dan tepat. Salah ambil putusan, lambat mengantisipasi keadaan dan cenderung menganggap enteng sesuatu, harus dijauhi. Kita kini berpacu dengan waktu. Karena itu kita tetap harus tegar. Jangan kalah dengan virus ini!!!
Virus Corona ini menyerang umat manusia tanpa pilih-pilih. Semua bangsa, semua ras menjadi korban. Virus ini juga tidak perduli pada agama. Orang Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, Buddha, Tao, Shinto, Konghucu bahkan orang atheis dan Komunis semua jadi korban.
“Virus ini juga tidak perduli pada iklim. Mereka hidup di mana saja. Di daerah dingin seperti Eropa dan Amerika Utara, mereka hidup. Di daerah panas di Timur Tengah dan negara2 mereka hidup. Di daerah subtropis & tropis seperti Asia Tenggara, virus ini juga hidup dan berkembang,” tegasnya mengakhiri wawancara ini. *** Winda Syarief.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved