Headlines News :
Home » » Diprotes Keras Soal Penanganan Covid-19, Menkes Cile Mengundurkan Diri

Diprotes Keras Soal Penanganan Covid-19, Menkes Cile Mengundurkan Diri

Written By Info Breaking News on Senin, 15 Juni 2020 | 11.22

Menteri Kesehatan Cile, Jaime Manalich

Santiago, Info Breaking News – Menteri Kesehatan Cile, Jaime Manalich, mengundurkan diri dari jabatannya setelah diprotes secara keras terkait jumlah korban meninggal akibat Covid-19 di negaranya.

Hingga kini, pemerintah Cile mengumumkan setidaknya 3.000 orang tewas akibat pandemi sejak kasus pertama muncul awal Maret 2020 lalu. Meski begitu, media mengungkapkan Cile menginformasikan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa jumlah kematian sebenarnya lebih dari 5.000 orang. Laporan ini sendiri berasal dari organisasi jurnalisme investigasi bernama Ciper, yang memiliki salinan dari dokumen-dokumen Kementerian Kesehatan yang dikirimkan kepada WHO.

Beredarnya kabar ini lantas menyulut amarah masyarakat dari berbagai kalangan. Akibatnya, Jaime Manalich pun menghadapi protes keras atas cara kementeriannya melakukan perhitungan korban Covid-19, hingga didesak mengundurkan diri.

Pengumuman resmi mengenai pengunduran diri Jaime Manalich disampaikan Presiden Cile, Sebastian Pinera, dalam pernyataan pers, di Santiago, Sabtu (13/6/2020).

Mengenai perbedaan angka dalam laporan Cile ke WHO, Wakil Menteri Kesehatan Paula Daza pun akhirnya memberikan klarifikasi. Daza mengatakan jumlah lebih tinggi yang dilaporkan kepada WHO termasuk kasus kematian terkonfirmasi dan diduga akibat Covid-19, sedangkan data pemerintah hanya mencerminkan kasus kematian terkonfirmasi oleh tes usap hidung (nasal swab).

Pada Jumat (12/6/2020), Cile melaporkan rekor jumlah baru kasus infeksi dan kematian dalam 24 jam yaitu 6.754 dan 222 orang. “Situasi di negara kami terus meningkat, terutama di wilayah metropolitan,” kata pejabat Kementerian Kesehatan Arturo Zuniga, Jumat.

Meski Cile telah melakukan tindakan darurat sejak Februari 2020 termasuk tes Covid-19 secara luas serta penutupan perbatasan dan sekolah, infeksi Covid-19 tetap menunjukkan peningkatan.
Ibu kota Santiago dengan populasi tujuh juta orang telah berada dalam penguncian (lockdown) sejak satu bulan lalu, berbarengan dengan kota Valparaiso dan Vina del Mar. Hampir setengah dari populasi 18 juta penduduk Cile, saat ini berada dalam penguncian. 
Namun, banyak warga miskin Cile tetap pergi bekerja karena kebutuhan ekonomi, kemudian pemerintah memaksa penguncian ketat karena lonjakan tajam kasus infeksi pada pertengahan Mei. ***Jeremy

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved