Oklahoma, Info Breaking News –
Trump yang sebelumnya sesumbar bahwa kampanyenya bakal dihadiri banyak orang,
nampaknya kini harus menjilat ludah. Berdasarkan pemantauan Reuters, kampanye
Trump di Tulsa, Oklahoma tampak relatif sepi dan sebagian besar pendukung tak
mengenakan masker.
Kampanye dilakukan di gedung BOK Center yang berkapasitas 19.000 kursi. Namun, dilaporkan banyak kursi yang kosong dan
para pendukung banyak yang tidak pakai masker.
Tim sukses Trump ingin mengembalikan elektabilitas Trump yang tergerus
akibat isu penanganan Covid-19 dan isu rasisme Black Lives Matter yang mencuat
akibat tewasnya warga kulit hitam George Floyd (46) di tangan polisi
Minneapolis.
Keputusan Trump mengadakan kampanye di Tulsa
juga menuai kritikan tajam karena simbolisme rasial. Daerah itu pernah menjadi
lokasi kekerasan rasial berdarah terhadap warga kulit hitam AS 100 tahun lalu.
Trump dianggap berada di spektrum yang berlawanan dari gerakan Black
Lives Matter lantaran tak menunjukkan rasa empati terhadap warga kulit hitam
dan sempat ingin menurunkan militer untuk membubarkan massa. Untungnya,
Pentagon menolak.
"Massa sayap kiri berusaha merusak sejarah kita, menodai
monumen-monumen indah kita, merobohkan patung, menghukum dan mempersekusi
siapapun yang tidak mengikuti tuntutan mereka akan kontrol yang absolut. Kami
tidak akan mengikuti tuntutan mereka," kata Trump.
Elektabilitas Trump tertinggal dari kandidat presiden Partai Demokrat
mantan Wapres AS era Barack Obama, Joe Biden. Menurut jajak pendapat
Reuters/Ipsos pertengahan Juni ini, elektabilitas Biden lebih tinggi 13% di
atas Trump menjelang Pilpres November nanti.
Biden menggunakan "kartu" Covid-19 untuk menyerang Trump. Tak
tinggal diam, Trump membalas bahwa naiknya kasus Covid-19 di AS karena
meningkatnya tes.
"Dengan semakin banyaknya tes, kita pasti akan menemukan lebih
banyak kasus. Jadi saya minta ke orang-orang saya 'tolong pelan-pelan
tesnya'," kata Trump.
Sebelumnya, tim kampanye Trump melaporkan enam anggotanya dites positif
Covid-19. Namun, beberapa pendukung Trump masih menganggap Covid-19 hanyalah hoax.
"Saya tidak khawatir. Saya pikir ini semua hanya hoax,"
kata Will Williams, salah satu supporter Trump yang hadir tanpa memakai masker.
Di luar gedung kampanye, sempat terjadi insiden kecil antara pendukung
Trump dan demonstran Black Lives Matter. Para demonstran menyoraki pendukung
Trump untuk pulang. Seorang demonstran berkulit putih yang mengenakan kaus
"I can't breathe" dilaporkan ditahan polisi karena tidak mau
dibubarkan. ***Novie Kusdarman
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !