Jakarta, Info Breaking News - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam surat arahannya mengimbau kadernya untuk tetap tenang dalam menanggapi insiden pembakaran bendera partai PDIP. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri
Tak hanya itu, Megawati juga menginstruksikan agar kadernya tidak anarkis karena perilaku seperti itu justru dapat merugikan banyak pihak. “Ya sebagaimana dijelaskan dalam surat arahan itu kan kita diminta untuk tetap tenang, kita diminta untuk tetap melakukan proses hukum, tidak terpancing emosi apalagi sampai menimbulkan tindakan anarkis dan kisruh yang bisa merugikan semua pihak,” tutur politikus Partai PDIP, Faozan Amar.
Dalam surat tersebut, diinstruksikan pula bagi para kader untuk merapatkan barisan dan tetap solid menghadapi insiden ini.
“Kita sebagai partai kan memang harus solid. Selama ini kan PDI Perjuangan terkenal dengan soliditas itu. Tema ulang tahun PDIP tahun ini kan soliditas, bagaimana mewujudkan soliditas itu. Sekarang soliditas itu sedang diuji ketika kita menghadapi masalah ini,” ungkapnya.
Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) ini juga mengklaim apa yang dilakukan kader PDIP belakangan ini dalam menanggapi insiden pembakaran bendera PDIP bukanlah sebuah aksi demonstrasi. Menurutnya, itu hanya untuk mengawal pelaporan ke jajaran Polres setempat.
“Bukan demo, kita mendatangi Polres untuk melaporkan kejadian pembakaran bendera pada saat insiden di Jakarta. Tentu kader partai ada yang ingin, rasa memiliki terhadap partai itu hadir ke Polres. Itu tidak bisa kita larang,” jelasnya.
Berikut adalah isi dari surat arahan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri yang ditujukan kepada jajarannya:
SURAT PERINTAH HARIAN
KETUA UMUM PDI PERJUANGAN
Merdeka !!!
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan adalah Partai yang sah dan dibangun melalui sejarah panjang serta berakar kuat pada sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, melalui Partai Nasional Indonesia yang didirikan oleh Bung Karno pada tanggal 4 Juli 1927.
PDI Perjuangan juga memiliki sejarah panjang di dalam memerjuangkan hak demokrasi rakyat, meskipun membawa konsekuensi di kuyo-kuyo, di pecah belah, dan puncaknya penyerangan kantor Partai pada tanggal 27 Juli 1996.
Meskipun demikian dalam perjalanannya, PDI Perjuangan tetap dan selalu akan menempuh jalan hukum. PDI Perjuangan akan terus mengobarkan elan perjuangan bagi dedikasi Partai untuk Rakyat, Bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Atas dasar hal tersebut, sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan saya tegaskan bahwa PDI Perjuangan tidak pernah memiliki keinginan untuk memecah belah bangsa sebab kita adalah pengikut Bung Karno yang menempatkan Pancasila sebagai suluh perjuangan bangsa.
Terus rapatkan barisan!
Tempuhlah jalan hukum, perkuat persatuan dengan rakyat, karena rakyatlah cakrawati Partai.
Sekali Merdeka Tetap Merdeka!
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!
Bendera selalu tegak!! Seluruh kader siap menjaganya!!! ***M. Suryatna
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !