Chiara de Blasio |
New York, Info Breaking News –
Chiara de Blasio, putri Wali Kota New York City (NYC) Bill de Blasio ditahan
oleh pihak kepolisian setempat setelah dinyatakan melanggar hukum di 12th Street
dan Broadway di Lower Manhattan.
Chiara yang kala itu tengah
mengikuti aksi unjuk rasa merespons kematian George Floyd tersebut diduga telah
memblokir lalu lintas di Broadway. Ia ditangkap pada Sabtu (30/52020) pukul
22.30 waktu setempat setelah menolak untuk pindah.
“Itu adalah hotspot, mobil polisi
terbakar di sana, orang-orang melempar dan berteriak, berkelahi dengan polisi.
Ada ribuan orang di sana saat itu,” kata salah seorang sumber.
Chiara yang lulus dari Santa Clara University
pada 2016 memberi tahu kepada petugas kepolisan bahwa rumahnya beralamat di
East End Avenue - atau dikenal sebagai Gracie Mansion, rumah Upper East Side
wali kota. Tapi Chiara de Blasio tidak memberi tahu bahwa dia adalah putri wali
kota.
Penangkapan itu terjadi sekitar satu jam sebelum Wali Kota New York
meminta para pemrotes untuk pulang. "Kami menghargai dan menghormati semua
protes damai, tetapi sekarang saatnya untuk pulang," kata de Blasio pada
konferensi pers pukul 22.30 di markas Manajemen Darurat NYC di Downtown
Brooklyn.
“Jika kamu pulang dengan damai, aspirasi kamu didengar dan perubahan
akan terjadi di kota. Saya tidak ragu tentang itu. Sudah waktunya untuk pulang
sehingga kita semua bisa bergerak maju,” imbuhnya.
Sebelumnya pada hari Minggu, Wali Kota New
York City menyatakan bahwa sejumlah pendemo bertindak anarkis dan memiliki
agenda terselubung kekerasan.
“Jumlahnya sedikit. Ini terorganisir dengan
baik, meskipun banyak dari orang-orang yang terkait dengan gerakan anarkistis,”
tuturnya.
Menurut de Blasio, beberapa dari mereka ada yang datang dari luar kota
New York dan sebagian berasal dari lingkungan tempat protes berlangsung.
Terkait penangkapan anak dari Wali Kota
tersebut, Balai Kota tidak memberi komentar apapun.
Diketahui, ratusan orang ditangkap pada akhir pekan ketika para
pengunjuk rasa dan polisi bentrok di hampir seluruh kota di Amerika Serikat
(AS). NBC News melaporkan aksi unjuk rasa meluas di 100 titik yang
melibatkan puluhan ribu pemrotes.
Wali Kota kota-kota besar di AS memberlakukan jam malam dari Los Angeles
hingga Philadelphia dan Atlanta. Aksi protes di beberapa kota telah berubah
menjadi kekerasan menyusul meningkatnya ketegangan. Menyikapi hal itu,
setidaknya 12 negara bagian, serta Washington DC, menurunkan pasukan Garda
Nasional dalam upaya menjaga perdamaian. ***Jeremy
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !