Washington, Info Breaking News - Meski belum ada vaksin Covid-19 yang terbukti manjur dalam uji klinis, setidaknya 5,7 miliar dosis sudah dipesan lebih awal oleh berbagai negara di dunia.
Pengiriman pertama vaksin Covid-19 yang dibuat oleh laboratorium Barat sering kali diambil alih oleh Amerika Serikat (AS). Lima vaksin yakni tiga dari Barat dan dua dari Tiongkok, berada dalam uji kemanjuran Fase 3 yang melibatkan ribuan orang.
Sebelumnya, pada hari Selasa (11/8/2020) Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim vaksin yang dijuluki "Sputnik V" dapat memberikan "kekebalan berkelanjutan" terhadap virus corona baru. Nama vaksin tersebut diambil dari nama satelit milik Soviet.
Saat laboratorium penelitian di seluruh dunia berlomba untuk mengembangkan vaksin, para produsen telah menerima pembiayaan untuk membantu persiapan jutaan dosis yang diberikan pada tahun 2021 atau bahkan sebelum akhir tahun 2020.
Universitas Oxford yang bekerjasama dengan grup farmasi Swedia-Inggris AstraZeneca, berharap mendapatkan hasil pada September 2020. Sementara itu, perusahaan lainnya asal AS, Moderna, menargetkan akhir tahun bahkan mungkin November 2020.
Presiden Donald Trump telah meluncurkan "Operation Warp Speed" dalam upaya untuk mengembangkan, memproduksi, dan mendistribusikan vaksin Covid-19 ke semua warga Amerika pada Januari 2021. Ratusan juta dolar telah diarahkan ke pengembang vaksin termasuk hampir US$ 500 juta (Rp 7,35 triliun) kepada Johnson & Johnson pada akhir Maret.
AS telah mengalokasikan dana ke lebih banyak perusahaan daripada negara lain dengan harapan salah satu dari mereka akan menghasilkan vaksin untuk melawan Covid-19 yang sangat menular. ***Novie Kusdarman
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !