Antrian di dekat bank makanan di Queens, New York
London, Info Breaking News - Sebanyak 132 juta orang diperkirakan akan menderita kelaparan akibat pandemi Covid-19. Angka ini adalah lebih besar dibanding angka yang sebelumnya diproyeksikan .
Seperti dilaporkan ST, Senin (31/8/2020), pandemi merusak rantai pasokan makanan, melumpuhkan ekonomi dan mengikis daya beli konsumen. Pada akhir tahun Covid-19 juga diprediksi akan menyebabkan lebih banyak orang meninggal setiap hariny karena kelaparan daripada karena infeksi virus.
Di Queens, New York, ribuan manusia mengantre hingga delapan blok di sekitar bank makanan untuk mendapat sekotak persediaan yang mungkin hanya dapat bertahan selama seminggu. Sementara petani di California membiarkan selada dan buah membusuk di pohonnya, di ladang, Washington.
Di Uganda, pisang dan tomat menumpuk di pasar terbuka. Bahkan harga buah-buahan yang hampir seperti hadiah, tidak cukup rendah untuk pembeli yang kini jadi penganggur. Pasokan beras dan daging dibiarkan terabaikan di pelabuhan awal tahun ini, setelah kemacetan logistik di Filipina, Tiongkok, dan Nigeria. Di Amerika Selatan, Venezuela tertatih-tatih di ambang kelaparan.
“Kita akan melihat luka dari krisis ini dari generasi ke generasi. Pada 2120, kita masih akan membicarakan krisis ini,” kata Mariana Chilton, Direktur Pusat Komunitas Bebas Kelaparan di Universitas Drexel. ***Radinal
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !