Karo Penmas Brigjen Awi Setiyono
Jakarta, Info Breaking News - Teror kembali terjadi di Papua. Kini, seorang pendeta tewas tertembak karena ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Sugapa, Intan Jaya, Papua.
Polri hingga kini masih terus mengejar anggota KKB terkait. “Masih dikejar pelakunya. Nanti saya tanyakan ke kabid humas (soal proyektilnya) tapi balik lagi memang rekan-rekan cobalah ke sana. Memang kita bayangkan situasi di sana tidak seperti yang kita bicarakan di sini. Situasi memang tidak gampang, saya pernah ke sana,” kata Karo Penmas Brigjen Awi Setiyono di Mabes Polri, Senin (21/9/2020).
Peristiwa nahas tersebut terjadi ketika pendeta yang diketahui bernama lengkap Yeremia Zanambani tersebut tengah mengunjungi kandang babi bersama istrinya untuk memberi makan. Istrinya lalu pulang duluan ke rumah. Hingga pukul 19.00 WITA, Yeremia tak kunjung kembali ke rumah sehingga istri korban mencari ke kandang ternak yang berada di Kampung Bomba dan melihat korban sudah meninggal dunia.
Peristiwa ini menambah panjang peristiwa penembakan yang terjadi hanya sepekan dimana empat orang terluka tembak dimana dua diantaranya tewas.
Sebelumnya Pratu Dwi Akbar Utomo gugur saat kontak tembak antara TNI dengan KKB pada Sabtu, 19 September 2020. Korban sempat dibawa ke Puskesmas Sugapa untuk menjalani perawatan. Namun nyawanya tak tertolong.
Sugapa merupakan ibukota kabupaten Intan Jaya itu. Titik ini termasuk wilayah pedalaman Papua yang serba minim dan kerap dijadikan awal pendakian ke Puncak Cartenz. Meski memiliki alam yang indah karena dikepung oleh pegunungan-pegunungan tinggi, harga bensin dan sembako disana kadang berkali-kali lipat dari harga normal akibat sulitnya medan transportasi.
Selain itu, di wilayah inilah dalam sepekan terakhir—selain pendeta dan Pratu Dwi—dua tukang ojek atas nama Badawi, 49 tahun dan Babinsa atas nama Serka Sahlan diserang KKB dan meninggal dunia.
Sebelumnya dua tukang ojek juga ditembak dan luka saat diserang di Kampung Mamba Distrik Sugapa. Mereka adalah Laode Anas Munawir dan Fatur Rahman. ***Abdul Rochman
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !