Jakarta, Info Breaking News - Kegiatan belajar mengajar secara daring membawa tantangan tersendiri tidak hanya bagi siswa, tetapi juga para tenaga pengajar.
Berdasarkan hasil survei yang dirilis Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) melalui kanal U-Report, ditemukan bahwa 69 persen siswa merasakan kejenuhan selama periode learn from home (belajar dari rumah). Sementara bagi para guru, berdasarkan hasil survei yang dibagikan oleh SMERU Research Institute, 28,2 persen tenaga pengajar belum dapat optimal memanfaatkan teknologi.
Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono, mengatakan kunci keberhasilan kegiatan pembelajaran jarak jauh secara garis besar memang terletak pada guru sebagai penggerak dalam perubahan masa depan pendidikan. Kendati demikian, peran serta dari berbagai pihak juga dinilai cukup penting. Oleh karena itu, pihaknya sangat memahami tantangan tersebut terutama mengenai pentingnya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sejak 2017 lalu pihaknya melalui program Samsung Smart Learning Class (SSLC) telah bekerja sama dengan beberapa sekolah yang ada di Indonesia, salah satunya SMA Plus Negeri 17 Palembang, untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi pada kegiatan belajar mengajar.
“Jauh sebelum pandemi, SSLC hadir dengan tujuan awal memperkenalkan cara baru dalam proses belajar mengajar, juga agar guru dan siswa dapat meningkatkan kemampuan serta membiasakan diri pada teknologi dan perangkat digital,” ungkapnya melalui keterangan tertulis, Senin (7/9/2020).
Sementara itu, Kepala SMA Plus Negeri 17 Palembang Dr Parmin SPd MM mengatakan kegiatan SSLC yang selama ini telah dilakukan Samsung di sekolah yang dipimpinnya bisa membantu guru lebih cepat beradaptasi dengan teknologi dan memanfaatkannya di era pembelajaran jarak jauh.
Dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh, bukan hanya murid yang perlu untuk menyesuaikan dengan teknologi, tetapi juga para guru.
“Memang tidak mudah, tapi karena kami sudah terbiasa memanfaatkan fasilitas SSLC sehingga proses belajar mengajar kami dengan 1.030 orang siswa dapat berjalan dengan baik dan efektif,” tutup Parmin. ***Candra Wibawanti
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !