Headlines News :
Home » » Pria Usia 25 Tahun Ini Jadi Orang AS Pertama yang Positif Covid-19 Dua Kali

Pria Usia 25 Tahun Ini Jadi Orang AS Pertama yang Positif Covid-19 Dua Kali

Written By Info Breaking News on Rabu, 14 Oktober 2020 | 14.16


Nevada, Info Breaking News - Seorang pria asal Nevada, Amerika Serikat dilaporkan menjadi warga AS pertama yang terinfeksi virus Covid-19 sebanyak dua kali.

Sebuah penelitian di jurnal Penyakit Menular Lancet menunjukkan, pria berusia 25 tahun tersebut mengalami gejala sakit lebih parah saat infeksi kedua dibandingkan pertama. Penduduk Washoe County yang tidak memiliki kelainan kekebalan itu memerlukan perawatan di rumah sakit saat dites positif Covid-19 untuk kedua kalinya. 


Sebelumnya, pada 25 Maret 2020 jurnal medis dalam sebuah penelitian mengatakan bahwa seorang pria berusia 25 tahun di daerah terpadat kedua di Nevada, AS mengalami gejala Covid-19 seperti sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, mual dan diare.


Pria itu lalu melakukan tes Covid-19 pada 18 April dan dinyatakan positif untuk pertama kalinya. Gejala Covid-19 sembuh total selama isolasi pada 27 April. Dia kembali merasa sehat dan dinyatakan negatif virus corona pada dua kesempatan terpisah, yakni 9 Mei dan 26 Mei.


Selang beberapa hari setelah dinyatakan negatif, yaitu pada 28 Mei, ia kembali merasakan gejala seperti demam, sakit kepala, pusing, batuk, mual, dan diare. Pada 5 Juni, 48 hari setelah tes positif awal, pasien tertular virus untuk kedua kalinya. Kondisinya ditemukan gejala lebih parah dari yang pertama. Dia membutuhkan perawatan di rumah sakit karena mengalami sesak napas. Namun akhirnya pulih dan telah keluar dari rumah sakit.


Meski demikian, kasus tersebut menimbulkan pertanyaan soal prospek mengembangkan kekebalan tubuh terhadap virus corona.


Para ilmuwan mengatakan pasien yang tertular virus corona dua kali, bukan karena infeksi pertama yang memantul kembali setelah tidak aktif. Hal ini karena kode genetik menunjukkan perbedaan signifikan antara varian virus dengan setiap kejadian infeksi.


“Temuan ini memberi kesan bahwa pasien terinfeksi SARS-CoV-2 pada dua kesempatan terpisah disebabkan oleh virus yang berbeda secara genetik. Jadi, paparan SARS-CoV-2 sebelumnya mungkin tidak menjamin kekebalan total dalam semua kasus,” kata penulis studi tersebut.


“Semua orang, baik sebelumnya didiagnosis Covid-19 atau tidak, harus mengambil tindakan pencegahan yang sama untuk menghindari infeksi SARS-CoV-2,” lanjutnya.


Untuk melindungi diri, WHO merekomendasikan menjaga jarak fisik minimal 1 meter, memakai masker, menghindari keramaian, menjaga ruangan berventilasi baik dan membersihkan tangan secara menyeluruh. The Lancet mengatakan pasien telah memberikan persetujuan tertulis untuk dipublikasikan melalui laporan tersebut.


Laporan infeksi virus corona berulang di Hong Kong, Belanda dan Belgia mengatakan pasien tidak mengalami gejala lebih serius dari yang pertama. Namun satu kasus di Ekuador mencerminkan gejala lebih parah, tetapi tidak memerlukan perawatan rumah sakit.


Menurut data Universitas Johns Hopkins, hingga saat ini ada lebih dari 37,8 juta orang dinyatakan positif Covid-19 di seluruh dunia, dengan 1,08 juta kematian.


Kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO dr Mike Ryan awal bulan ini memperkirakan bahwa sekitar 1 dari 10 orang di dunia mungkin telah terinfeksi virus corona, lebih tinggi daripada jumlah kasus yang dikonfirmasi. ***Nadya


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved