Periksa gigi Saat Pandemi
Jakarta, Info Breaking News - Saat pandemi begini banyak orang merasa takut untuk periksakan gigi ke dokter karena reiko tertular covid-19.
Dokter gigi telah menangani kemungkinan bersentuhan dengan penyakit menular dari HIV hingga hepatitis sejak jauh sebelum pandemi virus corona.
Sudah menjadi praktik standar bagi dokter gigi dan ahli kebersihan untuk mengenakan masker dan sarung tangan untuk mengurangi risiko penularan atau tertular penyakit, dan mereka hanya meningkatkan APD mereka sejak pandemi.
Para dokter gigi juga melakukan tindakan pencegahan tambahan untuk mengurangi penciptaan aerosol, yang dapat membawa partikel virus melalui udara.
Tips aman pergi ke dokter gigi :.
1. Patuhi protokol kesehatan
Kepada masyarakat sebelum pergi ke dokter gigi atau RS, harus memakai masker agar sama-sama melindungi.
"Pasien bisa memggunakan maskes medis atau masker kain tiga lapis. Tidak ketinggalan, pasien penting juga untuk mencuci tangan sebelum masuk ke ruangan dan bisa melakukan disinfeksi," jelas dia.
2. Buat janji dengan dokter
Usahakan buat janji terlebih dahulu dengan dokter gigi jika harus melakukan kunjungan atau pengobatan langsung, terutama jika mengalami kondisi medis mendesak berkaitan dengan kesehatan gigi.
Membuat janji dengan dokter penting untuk mencegah terjadinya kerumunan di faskes atau menghindari menunggu antrean terlalu lama. Baca juga: Kapan Harus Pergi ke Dokter Gigi Saat Pandemi Covid-19? "Kalau pasien menderita sakit gigi yang akut, yang sangat sakit, kemudian ada keluhan seperti gusi berdarah, ada faktor trauma sampai gigi patah, segera saja bisa dilakukan tindakan ke dokter gigi. Tapi, untuk lebih baiknya, pasien bisa membuat janji terlebih dahulu.
Jangan lupa untuk menghubungi dokter gigi secara khusus jika masyarakat merasakan gejala Covid-19 saat akan melakukan kunjungan pemeriksaan gigi.
3. Pilihlah faskes (fasilitas kesehatan) yang memang memberikan jaminan penerapan protokol kesehatan memadai
faskes yang memberikan jaminan penerapan protokol kesehatan memadai, pasien biasanya akan diberikan alat pelindung diri (APD), terutama gown dan sandal khusus.
"APD ini diberikan supaya untuk meminimalkan paparan kuman pada baju atau anggota tubuh pasien selama dilakukan tindakan. Setelah selesai, gown dan sandal akan dilepas, tidak dibawa pulang oleh pasien," jelas dia. Sebelum pemeriksaan, pasien biasanya juga akan diminta untuk berkumur dengan menggunakan antiseptik kurang lebih sekitar 30 detik.
Tujuannya adalah untuk menghilangkan bakteri di rongga mulut.
Masyarakat disarankan untuk bisa memilih faskes yang memiliki sarana dan prasana memadai, khususnya untuk tindakan-tindakan kedokteran gigi yang menghasilkan aerosol.
"Untuk faskes dokter gigi yang memadai, itu biasanya sudah tersedia alat namanya vacuum aerosol yang fungsinya untuk mengurangi aerosol mengandung kuman di udara," tutur dia. Kemudian, masyarakat bisa juga mengusahakan lebih memilih layanan kesehatan gigi yang dipastikan rutin melakukan disinfeksi ruangan, terutama ruang pemeriksaan.
saat pemeriksaan, ruangan itu sudah dalam kondisi bersih atau streril, sehingga bisa digunakan dengan aman untuk tindakan pasien lainnya,
5. Setelah dari dokter gigi, langsung membe
Setelah perawatan di dokter gigi, maka pasien apabila sampai di rumah, jangan sampai kontak dengan keluarga.
"Usahakan sampai di rumah lagsung membersihkan diri, mandi, kemudian juga membersihkan semua bagian yang mungkin terpapar udara, seperti baju, tas, atau handphone.
*** Any Cristmiaty J
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !