Saat penganiayaan terjadi di RS Siloam Hospitals Palembang
Jakarta, Info Breaking News - Viral video mengenai kekerasan terhadap perawat RS Siloams Sriwijaya yang beredar di media sosial tengah menjadi perhatian publik. Perawat RS Siloam Sriwijaya yang menjadi korban penganiayaan keluarga pasien melaporkan kejadian itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang. Penganiayaan itu terjadi pada Kamis (15/4), sekitar pukul 13.30 WIB.
Siloam Sriwijaya Palembang menyesali aksi penganiayaan terhadap perawatnya oleh ayah pasien berinisial TJ. Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang Dr Bona Fernando meminta polisi menindak tegas pelaku penganiayaan. Penganiayaan oleh ayah pasien itu diduga dilatarbelakangi masalah infus.
"Siloam Hospitals telah menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian kekerasan yang menimpa perawat kami serta menindak pelaku kekerasan kepada perawat kami dengan tegas sesuai hukum yang berlaku," kata Bona dalam keterangan persnya, Jumat (16/4).
Bona menegaskan aksi pelaku terhadap perawat RS Siloam tidak dapat ditolerir. Tenaga perawat dan kesehatan lainnya merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu, kata Bona, tenaga kesehatan seharusnya mendapatkan apresiasi tinggi karena berperan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat.
"Kekerasan terhadap tenaga kesehatan adalah tindakan yang tidak dapat ditolerir," tegas Bona.
Mewakili RS Siloam, Bona meminta doa dari publik agar lekas pulih. Dari kasus ini, masyarakat diimbau untuk lebih menghargai tenaga kesehatan di manapun berada.
"Kami mohon doa bagi korban kejadian kekerasan terkait. Kami mengimbau masyarakat untuk menghargai semua tenaga kesehatan yang berjuang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya," ujar dia.
Bona menambahkan RS Siloam Palembang terus berkomitmen memberikan pelayanan optimal kepada pasien. Pihaknya juga berupaya keras untuk menciptakan dan menjaga lingkungan kerja yang aman dan kondusif bagi tenaga kesehatan agar dapat bekerja secara optimal dalam melayani pasien.
Viral video seorang pria melakukan penganiayaan terhadap tenaga medis di sebuah rumah sakit. Korban diketahui merupakan perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang.
Penganiayaan oleh ayah pasien itu diduga dilatarbelakangi masalah infus. Korban, Christina Ramauli (28), sudah sujud minta maaf namun malah ditendang dan dianiaya oleh pelaku inisial TJ.
Dalam video yang beredar tersebut, TJ mengaku sebagai anggota polisi.
Kasubag Humas Polrestabes Palembang Kompol M Abdullah mengungkapkan, laporan disertai dengan video yang merekam aksi kekerasan terlapor.
Penyidik Satreskrim tengah melakukan persiapan untuk memanggil para saksi dan terlapor memberikan keterangan.
"Laporannya masuk kemarin, penyidik mulai menyelidikinya," ungkap Abdullah, Jumat (16/4).Dari informasi yang diterimanya, penganiayaan diawali ketika terlapor bermaksud menjemput anaknya yang sakit di RS itu. Terlapor emosi mengetahui tangan anaknya berdarah setelah jarum infus dilepas oleh pelapor.
"Pelapor bersama perawat lain datang setelah dipanggil terlapor. Pelapor meminta maaf tapi wajahnya dipukul terlapor," kata dia.
Kemudian, terlapor menyuruh pelapor meminta maaf kepada keluarganya dengan cara sujud di lantai. Pelapor pun menuruti kemauan laki-laki itu namun justru kembali dianiaya.
Akibat kejadian itu, pelapor mengalami luka memar di mata, bengkak di bibir, dan perut. Sementara kasusnya dimasukkan dalam Pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan.
"Kami mohon doa bagi korban kejadian kekerasan terkait. Kami menghimbau masyarakat untuk menghargai semua tenaga kesehatan yang berjuang memberikan pelayanan kepada pasien di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya," demikian pernyataan resmi dari Siloam Hospitals.***Mandapat Parulian
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !