JAKARTA, INFO BREAKING NEWS - Melonjaknya kasus positif Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir semakin meningkatkan jumlah permintaan tabung oksigen di tengah masyarakat.
Kapasitas rumah sakit yang makin menipis juga memaksa banyak pasien positif Covid-19 harus melakukan isolasi mandiri di rumah, padahal banyak yang mengalami gejala sesak nafas dan angka saturasi oksigen di dalam darahnya turun.
Namun disayangkan, lonjakan permintaan tabung oksigen justru dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan. Melihat hal itu, Anggota Komisi VI DPR RI Amin meminta para pengusaha tabung oksigen medis maupun depot isi ulang oksigen untuk tidak berlaku aji mumpung dengan memanfaatkan situasi menaikkan harga secara tidak wajar ketika permintaan terhadap tabung tersebut meningkat. Menurutnya, pengusaha harus berempati pada masyarakat yang saat ini sedang menderita akibat Covid-19.
“Naiknya permintaan atau omzet saja sudah untung besar kok, janganlah ditambah dengan menaikkan harga secara tidak wajar. Jangan terus cari keuntungan, berempatilah pada rakyat,” tegasnya.
Kondisi tersebut, kata Amin, memicu panic buying oleh sebagian masyarakat sehingga banyak yang memborong tabung-tabung oksigen. Hal ini lantas mengakibatkan kelangkaan tabung dan selang oksigen yang kemudian juga berdampak naiknya harga tabung secara tidak wajar.
“Di beberapa daerah ada yang menaikan harga hingga 3-4 kali lipat dari harga normal. Ini kan aji mumpung,” ujarnya.
Politisi dari Fraksi PKS ini mendesak Satgas Covid-19 dari pusat hingga daerah untuk mengedukasi masyarakat agar tidak perlu panik dan membeli tabung oksigen jika kondisi diperlukan. Selain itu, Amin juga mendorong Satgas untuk lebih ketat mengawasi perilaku aji mumpung sebagian pengusaha tabung gas medis dan gas medis isi ulang, serta bekerja sama dengan aparat penegak hukum.
“Perkuat edukasi ke masyarakat bahwa jangan panik, tetapi harus rasional. Kalaupun sesak namun Saturasi masih bagus, artinya oksigen di tubuh masih cukup. Aparat pun harus saling bersinergi melakukan pengawasan karena tidak sepatutnya mengeruk keuntungan di tengah penderitaan masyarakat,” paparnya.
Pembelian langsung oleh masyarakat umum secara besar-besaran berdampak pada terganggunya pasokan untuk rumah sakit, khususnya tabung oksigen kecil. Masyarakat diminta Amin untuk mendahulukan pasien Covid-19 yang memang kondisinya sudah berat.
Amin juga meminta Kementerian Perindustrian untuk memaksimalkan produksi oksigen medis sesuai kapasitasnya. Saat ini utilitas rata-rata industri gas oksigen medis baru mencapai 75 persen dari kapasitas terpasang sebesar 866.100 ton per tahun, sehingga masih ada idle capacity sekitar 216.500 ton per tahun. ***Jeremy
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !