Game buatan Tencent bertajuk "Honor of Kings" menjadi salah satu game multiplayer online paling populer di China |
BEIJING, INFO BREAKING NEWS - China memberlakukan peraturan baru terkait industri game. Kini, anak-anak di China hanya boleh bermain game online maksimal tiga jam seminggu.
Aturan ini merupakan pembatasan paling keras sejauh ini pada industri game China, saat regulator China terus menindak sektor teknologi.
Dikutip dari AP pada Senin (30/8/2021), anak di bawah umur di China hanya bisa bermain game antara jam 8 malam sampai jam 9 malam pada Jumat, akhir pekan dan hari libur nasional mulai 1 September.
Dalam durasi waktu itu, anak-anak hanya dibatasi bermain game hingga tiga jam seminggu untuk sebagian besar minggu dalam setahun.
Lama aturan waktu itu turun dari batasan sebelumnya yang ditetapkan pada 2019, yang memungkinkan anak di bawah umur bermain game selama satu setengah jam per hari dan tiga jam pada hari libur nasional.
Peraturan ketat tersebut menjadi pukulan besar bagi perusahaan teknologi terbesar di China, termasuk raksasa game Tencent, yang game multiplayer online Honor of Kings-nya sangat populer secara global, serta perusahaan game NetEase.
Harga saham Tencent ditutup turun 0,6 persen pada 465,80 dolar Hong Kong (Rp 855.244) pada Senin (30/8/2021), menjelang pengumuman regulator.
Kapitalisasi pasarnya sebesar 573 miliar dollar AS (8.2 kuadriliun) atau turun lebih dari 300 miliar dollar AS (Rp 4,2 kuadriliun) dari puncaknya di Februari. Besar penurunan itu setara dengan lebih dari nilai total Nike Inc. atau Pfizer Inc.
Saham NetEase yang terdaftar di New York juga mengalami penurunan sekitar 9 persen pada pembukaan pasar.
Diketahui, pembatasan permainan adalah bagian dari tindakan keras yang sedang berlangsung terhadap perusahaan teknologi China. Hal ini muncul dari kekhawatiran bahwa perusahaan teknologi China, banyak diantaranya menyediakan layanan pesan, pembayaran, dan permainan di mana-mana, mungkin memiliki pengaruh besar pada masyarakat.
Awal bulan ini, Tencent mengatakan akan membatasi waktu bermain game untuk anak di bawah umur hingga satu jam sehari dan dua jam selama liburan, serta melarang anak-anak di bawah usia 12 tahun melakukan pembelian dalam game.
Perusahaan mengeluarkan pembatasan itu beberapa jam setelah surat kabar yang berafiliasi dengan negara mengkritik industri game dan menyebut game sebagai "candu spiritual”.
Dalam pemberitahuan Senin (30/8/2021), regulator mengatakan akan memperkuat pengawasan dan meningkatkan frekuensi inspeksi pada perusahaan game online, untuk memastikan peraturan diikuti dengan cermat.
Dilaporkan, dalam beberapa bulan terakhir Beijing kerap menargetkan e-commerce dan pendidikan online, dan telah menerapkan peraturan baru untuk mengekang perilaku anti-persaingan setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan pesat di sektor teknologi.
Bulan lalu, otoritas China melarang perusahaan, yang memberikan bimbingan belajar di mata pelajaran inti, menghasilkan keuntungan. Aturan itu menghapus miliaran nilai pasar dari perusahaan pendidikan online seperti TAL Education dan Gaotu Techedu. ***Rina Trian
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !