Indonesia Butuh KPK

CEO Media infobreakingnews.com, Emil Simatupang dengan Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango

JAKARTA, INFO BREAKING NEWS -  Menjamurnya tindak pidana korupsi dan melihat betapa banyaknya oknum kian menggerogoti uang negara, saya menjadi salah satu di antara banyak orang yang mendukung kelahiran KPK.

Kinerja KPK dalam memberantas korupsi patut diapresiasi. Kehadiran KPK di bumi pertiwi membuat semua komponen pelaksana keuangan negara sangat berhati hati, baik itu dari kalangan penyelenggara negara maupun pihak swasta yang mendapatkan proyek proyek pemerintah.

Tegas, cepat, tak ada kompromi. KPK muncul sebagai lembaga yang berhasil menundukkan semua kalangan. KPK lahir sebagai upaya menyelamatkan keuangan negara. KPK pun lantas semakin berkembang dengan kewenangan lebih jauh berkaitan dengan suap dan gratifikasi bahkan menghalangi pemberantasan korupsi.

Berat menjadi KPK lantaran harus terus-terusan menghadapi mafia-mafia pencuri uang negara.

Sebagai lembaga independen, KPK paham betul dalam lingkar dunia politik berkecamuk rebutan kue milik negara dengan berbagai cara, dan kita harus memberikan semangat dan kekuatan kepada KPK agar maju terus tanpa pandang bulu. 

Mata masyarakat pun terbuka. Warung-warung kopi jalanan juga ikut memantau langkah KPK. Masyarakat pasti mengetahui dan menyaksikan bagaimana penegakan hukum oleh KPK saat ini tidak akan tunduk dengan partai politik manapun. Saya berkeyakinan banyak nama nama pembesar parpol yang sudah disebut-sebut oleh KPK dan masyarakat hanya tinggal menunggu waktu saja saatnya mereka akan disikat habis. 

Kali ini izinkan kiranya saya memberi masukkan untuk KPK agar dalam melaksanakan tugasnya tetap bersandarkan pada Law Enforcement, due process of law dan equality before the law sehingga harkat martabat KPK selalu terjaga dengan baik. 

Penting adanya pengembangan kepada penerimaan oleh LSM tertentu  dari bantuan asing yang harus melalui prosedural sistem di negara ini sehingga jangan sampai ada LSM yang bertugas membusukkan bangsanya sendiri demi mendapatkan bantuan asing. 

Apapun alasannya tentu faktor kemanusiaan dan HAM juga perlu diperhatikan sehingga tidak akan ada suara sumbang kepada KPK. 

Terkait remisi, ada baiknya hal tersebut agar dipertimbangkan untuk diberikan kepada warga binaan berdasarkan hasil pembinaan yang dilakukan Kepala Lembaga Pemasyarakatan, karena terlalu banyak dari warga binaan di lapas yang sudah menyumbangkan bakti dan ilmu nya tapi karena dulu banyak oknum KPK yang pola berpikirnya sesat dan syok arogan sehingga nyaris tidak pernah memikirkan secara psikologis bagi mereka yang terzholimin dan terfitnah tanpa memandang kebaikan kebaikan sebelum nya.

Contoh yang ada dilapas binaan Sukamiskin Bandung, ada Prof. OC.Kaligis yang sudah banyak menyumbangkan ilmu dan waktunya untuk membela persoalan negara, tapi hanya karena kebaikan OC Kaligis yang memang dikenal suka menolong tanpa memandang dari strata mana, nyatanya justru dia ditangkap oleh mantan penyidik KPK Novel Baswedan dan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara yang sangat tidak sesuai dengan pelanggaran nya, begitu juga terhadap mantan Hakim MK Patrialis Akbar yang banyak memberikan kontribusi hukum sewaktu menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM, hanya karna sedikit saja salah tapi justru dibesar besarkan bahkan Patrialis Akbar sempat pula di fitnah ada skandal love affair dengan perempuan muda saat shoping bersama isteri dan keluarga, padahal semua itu hanyalah karna Patrialis sudah menjadi target untuk dibumihanguskan dalam karier dan masa depan nya, dan terlalu banyak warga binaan seperti OC Kaligis dan Patrialis Akbar yang sesunguhnya dijatuhi hukuman sangat berat padahal tidak sesuai dengan fakta persidangan yang terungkap, hanya karena faktor kebencian segelintir oknum yang kini sudah menuai apa yang ditaburnya.

Tanpa KPK, atau jika KPK melemah, maka pupus lah harapan bangsa ini menindak korupsi.

Maka dari itu, saya mengajak agar kita semua siap membantu tugas KPK. Maju terus KPK. 

*** Emil F Simatupang. 

Wartawan senior yang juga merupakan Pemimpin Umum Media Online Digital Life Breaking News Grup, dan sehari hari meliput di Mahkamah Agung RI.