Headlines News :
Home » » Merasa Janggal, Siti Fadilah: Virus Covid-19 Natural atau Buatan?

Merasa Janggal, Siti Fadilah: Virus Covid-19 Natural atau Buatan?

Written By Info Breaking News on Minggu, 08 Agustus 2021 | 15.25

Siti Fadilah saat hadir sebagai bintang tamu di Karni Ilyas Club

JAKARTA, INFO BREAKING NEWS - Kasus tingkat dewa yang mendunia ini menjadikan Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah meminta pemerintah untuk meneliti Covid-19 terkait apakah virus tersebut natural atau buatan.

Pernyataan ini ia ungkapkan saat hadir sebagai narasumber dalam wawancara bersama Karni Ilyas Club di YouTube. 


Siti mengaku ada kejanggalan saat virus corona kembali meledak di Singapura, Wuhan, dan Amerika Serikat (AS) dalam waktu bersamaan. Siti juga mengungkap keanehan karena ledakan kasus di beberapa negara dipicu oleh varian Covid-19 yang sama, yakni varian Delta. Hal itu membuatnya mengaku kerap memikirkan asal mula virus corona. 


Menurutnya, virus corona jika natural tidak akan menyebabkan lonjakan di beberapa negara secara bersamaan. Ia pun menilai hal itu aneh, sehingga menyinggung soal kemungkinan Covid-19 merupakan virus buatan. 


"Kalau natural, mestinya perjalanannya tidak seperti itu. Ini loh yang akhir-akhir ini, India, Indonesia, Singapura, nah itu rada aneh," kata Siti.


Lebih lanjut Siti menjelaskan jika virus corona merupakan hasil rekayasa, maka selalu ada pihak-pihak yang diuntungkan. Ia bahkan menyebut Amerika Serikat sebagai korban, jika virus Covid-19 memang benar rekayasa.


"Kalau masih punya kepentingan ya pandemi terus. Pasti ada untungnya, kalau tidak menguntungkan buat apa. Amerika Serikat saya pikir adalah korban," ungkapnya.


Oleh karena itu, ia pun mendesak bahwa sudah waktunya pemerintah meneliti mengenai virus corona. Ia menilai pemerintah salah jika terus fokus pada protokol menghilangkan kerumunan sampai kebijakan PPKM.  Pasalnya, semua cara dan kebijakan di atas tetap tidak bisa membendung kasus Covid-19. Siti meyakini jika masalah sebenarnya lebih luas, dan tidak bisa hanya fokus pada PPKM. 


"Sejak Maret 2020, sudah berapa kali lockdown, PSBB, PPKM, mikro, PPKM darurat. Tujuan cuma satu hilangkan kerumunan," ucapnya. 


"Kalau tujuan batasi human contact, sudah dapat. Sudah dapat batasi pergerakan tapi kasus masih tinggi. Artinya, PPKM ternyata bukan jalan keluar yang baik ketika terjadi ledakan," sambungnya. 


Siti menjelaskan Indonesia memiliki sejumlah ahli yang bisa meneliti virus corona. Ia mengatakan keterlaluan jika virus yang memicu ledakan kasus Covid-19 di sejumlah negara itu sama. 


"Dan mestinya kita manfaatkan itu virolog-virolog Eijkman, untuk mengeksplorasi virus pada waktu meledak itu berkarakter seperti apa, dari mana dia datang, ke mana dia pergi. Kira-kira sama gak (karakter virus) di Singapura, dengan yang ada di Amerika, kalau sama ya kebangetan. Wong dunia segini lebarnya, hawa berbeda, lah kok bisa agak sama," paparnya.


Terakhir, dirinya mengaku tak tahu apakah kedepannya akan terjadi outbreak lagi. Jika tidak ada penelitian, maka Indonesia hanya bisa menunggu outbreak selanjutnya. 


"Belum tahu jawabnya, wong tidak ada yang mengeksplorasi virus-virus yang ketika meledak itu. Kalau ini bikinan, sampai kapan pun kita hanya akan menunggu outbreak-outbreak berikutnya," tandas Siti. *** Lisa Afrida Fachriany. 


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved