Headlines News :
Home » » Tok! 13 Dakwaan Perusahaan Investasi di Kasus Jiwasraya Batal

Tok! 13 Dakwaan Perusahaan Investasi di Kasus Jiwasraya Batal

Written By Info Breaking News on Selasa, 17 Agustus 2021 | 14.51


JAKARTA, INFO BREAKING NEWS - Majelis hakim pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta membatalkan surat dakwaan terhadap 13 perusahaan manajemen investasi yang awalnya didakwa melakukan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan transaksi pembelian dan penjualan instrumen keuangan pada reksa dana milik PT Asuransi Jiwasraya periode 2008-2018.

"Mengadili, menerima keberatan atau eksepsi tentang penggabungan berkas perkara terdakwa 1, 6, 7, 9, 10, 12. Menyatakan surat dakwaan batal demi hukum, memerintahkan perkara a quo tidak diperiksa lebih lanjut," kata Ketua Majelis Hakim IG Eko Purwanto, Senin (16/8) malam.

 

Eksepsi atau nota keberatan sebelumnya diajukan oleh 6 perusahaan investasi yaitu PT Dhanawibawa Manajemen Investasi yang saat ini bernama PT Pan Arcadia Capital, PT MNC Asset Management yang sebelumnya bernama PT Bhakti Asset Management, PT Maybank Asset Management yang sebelumnya bernama PT GMT Aset Manajemen atau PT Maybank GMT Asset Management, PT Jasa Capital Asset Management yang sebelumnya bernama PT Prime Capital, PT Pool Advista Aset Manajemen yang sebelumnya bernama PT Kharisma Asset Management dan PT Treasure Fund Investama.


Dalam pertimbangannya, majelis hakim menilai bahwa dakwaan terhadap ke-13 perusahaan investasi tak ada kaitan satu dengan yang lainnya, sehingga akan menyulitkan majelis hakim untuk menilai perbuatan masing-masing terdakwa.


"Tindakan penuntut umum yang menggabungkan begitu banyak perkara ke dalam satu berkas perkara akan menyulitkan majelis hakim untuk memilah-milah tiap perkara pidananya oleh karenanya akan merugikan kerugian yang begitu besar bagi para terdakwa," tutur hakim Eko.


"Konsekuensi pemisahan para terdakwa juga mengakibatkan kehadiran masing-masing terdakwa tidak relevan terhadap terdakwa lainnya, masing-masing terdakwa jadi terpaksa turut serta terhadap pemeriksan terdakwa lain dan penyelesaian saksi-saksi dari terdakwa yang satu tergantung dengan pemeriksaan terdakwa lainnya," lanjutnya.


Hal ini berarti, majelis hakim melihat perkara tersebut menjadi rumit dan bertentangan dengan asas persidangan yang sederhana, cepat dan berbiaya ringan.


"Syarat penggabungan seperti dalam pasal 141 KUHAP untuk pemeriksaan tidak terpenuhi sehingga keberatan atau eksepsi terhadap penggabungan berkas perkara yang diajukan terdakwa 1, 6, 7, 9, 10 dan 12 dipandang beralasan dan berdasarkan hukum oleh karenanya harus diterima," ungkap hakim Eko.


Karena keberatan terhadap penggabungan berkas perkara diterima, maka surat dakwaan maka surat dakwaan harus dinyatakan batal demi hukum.


"Silakan Penuntut Umum berhak melakukan perlawanan atau menyerahkan perkara menjadi 'split' 13 berkas perkara," katanya seusai mengetuk palu.


Diketahui, sebelumnya JPU Kejaksaan Agung menuding 13 perusahaan investasi tersebut tidak mematuhi ketentuan Pasal 15 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 43/POJK.04/2015 Tentang Pedoman Perilaku Manajer Investasi yang menyatakan manajer investasi dapat menerima komisi, sepanjang komisi tersebut secara langsung bermanfaat bagi manajer investasi dalam proses pengambilan keputusan investasi untuk kepentingan nasabah dan tidak mengakibatkan benturan kepentingan dengan nasabah dan/atau merugikan kepentingan nasabah.


Akibat perbuatan para terdakwa, negara mengalami kerugian senilai total Rp 10,985 triliun.


Daftar 13 perusahaan tersebut ialah sebagai berikut:


1. PT Dhanawibawa Manajemen Investasi yang saat ini bernama PT Pan Arcadia Capital

2. PT Oso Manajemen Investasi

3. PT Pinnacle Persada Investama

4. PT Millenium Capital Management yang sebelumnya bernama PT Millenium Danatama Indonesia

5. PT Prospera Asset Management

6. PT MNC Asset Management yang sebelumnya bernama PT. Bhakti Asset Management

7. PT Maybank Asset Management, yang sebelumnya bernama PT GMT Aset Manajemen atau PT Maybank GMT Asset Management

8. PT Gap Capital

9. PT Jasa Capital Asset Management yang sebelumnya bernama PT. Prime Capital

10. PT  Pool Advista Aset Manajemen yang sebelumnya bernama PT. Kharisma Asset Management

11. PT Corfina Capital

12. PT Treasure Fund Investama

13. PT Sinarmas Asset Management. ***Radinal

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved