Meski demikian, pemulihan ini masih membutuhkan sejumlah stimulus untuk mendukung pertumbuhan tersebut.
Dalam hasil riset terbaru yang dipublikasikan oleh Pilarmas Sekuritas , Kamis (9/9/2021), data pertumbuhan ekonomi Jepang sejauh ini menunjukkan bahwa Negeri Sakura mampu bertahan ditengah situasi dan kondisi pandemi, namun tetap dalam keadaan rapuh. Prospek pemulihan ekonomi dapat pudar dengan cepat, jika pemerintah Jepang kembali gagal dalam mengendalikan Covid-19.
“Pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal II-2021 mengalami kenaikkan hingga 1,9%, lebih dari proyeksi yang kami perkirakan. Namun secara garis besar, inflasi Jepang masih dalam posisi yang lemah, sehingga kami melihat ekonomi Jepang mengalami situasi dan kondisi sulit,” demikian dijelaskan dalam hasil riset tersebut.
Melihat proyeksi pada kuartal III-2021, ada kemungkinan pertumbuhan akan melambat, dimana pengeluaran rumah tangga yang lemah akan menjadi hambatan utama. Melemahnya ekspor karena perlambatan ekonomi Tiongkok juga akan memberikan beban terhadap pertumbuhan ekonomi kedepannya.
“Perekonomian kuartal III-2021 diharapkan dapat memberikan penetrasi yang lebih cepat kepada vaksin, dimana paket kebijakan juga akan mendorong ekspektasi dan harapan terhadap perekonomian,” jelas Pilarmas Sekuritas.
Sebagai informasi, sejauh ini konsumsi swasta masih mengalami kenaikkan 0,9% secara QoQ, dimana sebelumnya mengalami penurunan hingga 1,3%. Investasi bisnis mengalami peningkatan dari sebelumnya 1,7% menjadi 2,3%.
Pengeluaran pemerintah sendiri mengalami kenaikkan, dari yang sebelumnya turun sebesar 1,7% menjadi 2,3% dibandingkan kuartal sebelumnya. ***Radinal
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !