JAKARTA, INFO BREAKING NEWS - Sebanyak 63,2 persen responden survei Lembaga Indikator Politik Indonesia menyatakan puas terhadap kinerja pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Angka tersebut menunjukkan tren peningkatan, pasalnya di bulan Juli lalu angka kepuasan sempat menyentuh 59 persen.
Sementara itu, dalam survei kali ini 29,5 persen responden menyatakan kurang puas dan 5,8 persen menyatakan tidak puas sama sekali.
Untuk kinerja Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, sebanyak 52,8 persen responden menyatakan sangat puas dan puas. Sedangkan 36,4 persen menyatakan kurang puas dan 16,5 persen menyatakan tidak puas sama sekali.
Penilaian itu terjadi di tengah persepsi responden yang secara umum masih menilai buruk kondisi ekonomi nasional dan ekonomi rumah tangganya.
Sebanyak 44,3 persen responden menilai kondisi buruk dan sangat buruk. Sebanyak 21,5 persen responden menyatakan kondisi ekonomi sangat baik dan baik, dan yang menyatakan kondisi sedang adalah 33,5 persen.
Selanjutnya untuk kondisi ekonomi rumah tangga, 28,3 persen menyatakan jauh lebih baik dan lebih baik; 30,3 persen menyatakan tidak ada perubahan; dan 41,4 persen menyatakan lebih buruk dan jauh lebih buruk.
"Namun evaluasi publik terhadap ekonomi nasional dan rumah tangganya terlihat membaik dibandingkan dengan beberapa temuan survei sebelumnya," demikian hasil survei Indikator.
Sementara itu, untuk kondisi politik nasional, 26,9 persen responden menyatakan sangat baik dan baik. Sebanyak 39,8 persen menyatakan sedang. Hanya 24,8 persen yang menyatakan buruk dan sangat buruk. "Kondisi politik saat ini cenderung dinilai sedang."
Diketahui, survei dilakukan pada 2-7 September 2021 dengan mengambil sampel dari 1.220 orang. Responden adalah warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.220 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar plus minus 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih dengan memakai protokol kesehatan yang ketat.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. ***Rina Trian
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !