Samarinda, Info Breaking News - Budaya suku di Indonesia dianugerahi oleh keanekaragaman etnis dan suku yang tersebar dari Sabang hingga Marauke. Meski sudah tergerus modernisasi, sebagian besar suku di nusantara masih memegang teguh adat istiadat serta kebudayaannya. Salah satunya adalah suku dayak di pulau Kalimantan.
Selain perempuan suku dayak diakui oleh dunia termasuk bertubuh molek dan berparas Cantik eksotik, setelah perempuan Libya, kecantikan perempuan dayak memiliki rasa pesona tersendiri, cantik penuh menawan terkenal akan keunikan tradisinya.
Umumnya, baik kesenian ataupun budayanya tidak bisa dilepaskan dari harmonisasi hubungan antara manusia dengan alam, roh leluhur, dan sebagainya. Contohnya seperti upacara adat hudoq, tari dayak yang merupakan bentuk ucapan syukur atas melimpahnya hasil panen.
Hudoq termasuk sebagai ikon budaya suku dayak. Bahkan, kesenian tari topeng ini ikut ditampilkan pada perhelatan akbar Asian Games di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada tahun 2018 silam.
Selain sarat akan hal mistis, tarian hudoq juga berfungsi sebagai hiburan bagi masyarakat suku dayak saat membuka lahan. Ada dua jenis tarian hudoq. Pertama, tari dayak yang berkembang di tengah masyarakat dayak bahau dan modang. Kemudian, jenis tari dayak lainnya adalah hudoq kita. Kesenian ini bisa dijumpai di suku dayak Kenyah.
Tarian hudoq memiliki ciri khas dan keunikannya tersendiri. Daya tarik utamanya terletak pada penggunaan topeng dengan ukiran serta corak warna suku dayak.
Meskipun dipakai sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan leluhur dan mengusir roh jahat di sekitar mereka, suku dayak kerap mementaskan kesenian ini pada beberapa acara besar. Untuk mengetahui lebih jauh soal tari dayak tersebut, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Tari Dayak Hudoq?
Dalam buku bertajuk Seni dan Budaya karya Harry Sulastianto beserta kawan-kawan, dijelaskan bahwa topeng yang digunakan dalam pementasan tari dayak ini biasanya berbentuk menyerupai binatang buas. Sedangkan, tubuh para penari hudoq mengenakan busana yang terbuat dari dedaunan hijau.
Tari hudoq dimaksudkan untuk meminta doa, agar tanaman yang ditanam masyarakat suku dayak dapat terhindar dari serangan hama sekaligus hasil panennya bisa melimpah. Orang suku dayak percaya, setiap gerakan tari hudoq memiliki kekuatan magis yang bisa mempengaruhi kesuburan tanah dan produksi tanaman mereka.
Seperti penjelasan sebelumnya, tari hudoq terbagi menjadi dua jenis. Salah satunya adalah tari dayak yang dikembangkan oleh masyarakat dayak kenyah. Kedua tarian hudoq ini memang terlihat mirip. Tetapi, jika ditelisik lebih dalam, maka beberapa perbedaannya akan nampak.
Tari tradisional dayak kenyah itu disebut tari hudoq kita’. Faktor utama yang membedakan tarian ini dengan seni hudoq lainnya adalah pada penggunaan topengnya. Topeng hudoq kita’ memiliki bentuk menyerupai wajah manusia. Selain itu, busana yang dikenakan para penarinya berupa kostum lengan panjang. Dalam kesenian ini, terdapat dua topeng yang sering dipentaskan.
Jenis topeng pertama adalah terbuat dari kayu. Sedangkan topeng lainnya berupa cadar yang dihiasi manik-manik khas suku dayak kenyah.
Secara garis besar hudoq adalah jenis tari dayak yang ditampilkan sebagai upacara untuk menyambut tahun tanam baru, serta bentuk rasa syukur karena diberikan hasil panen melimpah.
Asal Usul Tari Dayak Hudoq
Tidak diketahui secara pasti bagaimana tari dayak ini muncul. Namun yang jelas, tarian hudoq sudah ada sejak zaman dahulu dan berkembang di tengah kehidupan masyarakat suku dayak bahau, mondang, dan kenyah.
Tarian dayak ini dimainkan oleh laki-laki. Mereka akan menari mengikuti pola irama dari alat musik pengiringnya. Jika ketukannya berubah, maka gerakannya pun akan ikut berubah.
Alasan mengapa laki-laki suku dayak yang memainkan tarian ini, karena penarinya harus punya fisik kuat dan stamina prima. Hal ini mengingat, mereka akan berkeliling kampung seraya membawa topeng hudoq yang cukup berat serta melelahkan.
Menurut Ensiklopedia Jakarta, nama hudoq berasal dari istilah “hudoq” yang artinya menjelma. Sebab, dalam setiap pementasannya para penari akan mengenakan topeng menyerupai beberapa hewan perusak tanaman seperti babi, tikus, gagak, dan monyet. Ada juga topeng yang menyiratkan makna hewan pelindung hasil panen, misalnya topeng burung elang.
Saat ini kesenian tari dayak tersebut sudah dipentaskan dalam beberapa acara besar. Termasuk perhelatan pembukaan Asian Games 2018 beberapa waktu lalu.
Keunikan dan Makna Tari Hudoq
Mengingat tarian ini mengandung hal mistis, setiap penarinya harus mematuhi dan menjauhi beberapa pantangan. Misalnya, mereka tidak boleh terkena siraman air ketika sedang menari. Jika pantangan tersebut dilanggar, si penari akan jatuh sakit. Untuk menyembuhkannya harus melibatkan orang dengan kemampuan khusus.
Hal mistis ini menjadi keunikan dari kesenian hudoq. Selain itu, ukiran pada topengnya berupa menyerupai bentuk hewan buas, menjadi pemandangan langka bagi penonton yang melihatnya. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut macam-macam properti topeng tari dayak yang berasa dari suku dayak di Kalimantan tersebut:
- Hudoq Uling: bentuknya menyerupai manusia.
- Hudoq Urug Tingang: bentuknya menyerupai burung enggang.
- Hudoq Urung Bavui: bentuknya menyerupai mulut dan muka babi.
- Hudoq Urung Hooq Waang: bentuknya menyerupai hidung anjing dan ditambah dengan ukiran dengan ukiran naga.
- Hudoq Urung Magaaq: bentuknya menyerupai naga.
- Hudoq Urung Inang Berang: bentuknya merefleksikan mahluk halus.
- Hudoq Urung Kuwau: bentuknya menyerupai wajah seorang perempuan atau ratu.
- Hudoq Urung Pakau: merupakan gambaran dari roh halus dengan bentuk hidung besar.
Saat alat musik ditabuh, si pawang akan mengundang roh halus untuk merasuki para penari. Nantinya, mereka bakal mengikuti irama musik yang dibunyikan. Ketika proses upacara adat akan selesai, pawang kemudian merapal beberapa mantra agar roh-roh tersebut kembali ke asalnya.
Dengan segala keunikan yang menjadi daya tariknya, tari dayak ini harus selalu dilestarikan. Meski bersifat mistis, kesenian hudoq adalah bentuk rasa syukur suku dayak akan hasil panen yang melimpah.
Terakhir, bukan lagi rahasia umum jika karakter asli orang Dayak sangat ramah dan suka menolong dengan penuh iklas, tapi jangan pernah menyakitinya apalagi untuk mempermainkan dengan seenaknya, maka selesailah orang yang tidak bertanggung jawab atau pengkhianat seperti itu biasanya langsung tewas secara mengenaskan. *** Lisa AF.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !