Pages

Senin, 26 September 2022

Pendidikan di Indonesia Timur Miliki Tantangan Serius


Jakarta, Info Breaking News - Pendidikan di Indonesia Timur mulai dari Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki tantangan dan masalah yang masih cukup serius sama seperti daerah lain di Indonesia. Tetapi, cara penyelesaian masalah pendidikan di bagian Timur Indonesia tidak selalu dengan menggunakan cara pandang pemerintah yang ada di Jakarta.

Demikian pernyataan Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Hikmat Hardono pada Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia melalui keterangan pers, Senin (26/9/2022). Menurutnya kondisi pendidikan di Timur Indonesia sebenarnya sangat beragam.

"Kita punya pemahaman bahwa menyelesaikan masalah pendidikan itu tidak harus diselesaikan dengan cara-cara tunggal dengan cara-cara yang seragam dari perspektif negara atau perspektif Jakarta," ungkapnya.

Dalam pengamatannya, terdapat daerah-daerah yang memiliki kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang cukup baik. Namun, ia tidak menampik bahwa masih terdapat daerah-daerah dengan kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang masih dianggap kurang layak.

Kondisi tersebut, menurutnya, menuntut perhatian lebih dari pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga para pemerhati dunia pendidikan.

"Sebenarnya, sampai hari ini masih sangat menantang. Itu artinya kalau kita pilih cara fasilitas tidak selalu juga bahwa di Indonesia Timur rata-rata fasilitas kurang, tidak seperti demikian. Ada daerah yang fasilitas bagus, tetapi ada juga tempat-tempat masih kurang atau perlu pembenahan," jelas Hikmat.

Tantangan paling serius dalam pembangunan pendidikan di Timur Indonesia saat ini yakni membangun kerja sama pemda dan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadirkan suasana yang baik untuk pembenahan sumber daya manusia (SDM).

"Tetapi, tantangan terbesar itu adalah kita butuh ekosistem yang kuat di daerah sehingga guru-guru berkualitas itu bisa hadir dan selalu ada di tengah sekolah dan desa," urai Hikmat.

Adapun pelaksanaan Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia yang dilaksanakan di Kemendikbudristek yang menghadirkan para penggerak pendidikan dari beberapa wilayah, mulai dari Papua, Nusa Tenggara Timur dan Maluku, dalam rangka menggali pengalaman dan menggalang dukungan pemerintah dan orang-orang di Jakarta untuk pembangunan manusia di Timur Indonesia.

"Intinya, kita pengen dengar lebih baik dari akar rumput sekaligus juga menggalang orang-orang di Jakarta untuk mendengar lebih baik," katanya.

Partisipasi Masyarakat
Berkaitan dengan pembangunan pendidikan di Timur Indonesia, lanjutnya, tidak pernah terlepas dari dukungan pemerintah pusat yang ada di Jakarta. Selain itu, kemajuan pendidikan di beberapa wilayah seperti Maluku, Papua dan NTT, tidak pernah lepas dari peran masyarakat dan organisasi gereja.

"Kalau secara umum, perspektif di Indonesia Timur yang kami temukan dari sudut pendanaan, ada partisipasi besar dari level negara, dari pemerintah. Tetapi partisipasi masyarakat baik dari warga maupun yayasan-yayasan pendidikan termasuk yayasan gereja dan partisipasi organisasi keagamaan, itu sebenarnya sangat besar," ungkapnya.

Menurutnya, perkembangan baik pembangunan manusia dalam dunia pendidikan di wilayah Indonesia Timur, tidak lepas dari peran besar organisasi gereja.

"Jadi, hadirnya sekolah-sekolah itu dan tumbuh besarnya pendidikan di kawasan itu, tidak disumbang oleh dukungan negara, tetapi khususnya dari berbagai kalangan masyarakat termasuk khususnya organisasi gereja," terang Hikmat.

Ia pun berharap, pelaksanaan Konferensi Pendidikan di Timur Indonesia ini menjadi kesempatan baik untuk membagi pengalaman bersama, terutama para penggerak pendidikan selama ini. Selain itu, konferensi ini merupakan momentum untuk saling mendukung antara sesama para pendidik dalam memajukan pendidikan Indonesia.

"Harapannya, guru-guru dan penggerak itu selalu tabah dan sabar menghadapi semua tantangan dan kerumitan ini, dan kita sama-sama bisa mengajak partisipasi dari seluruh warga termasuk di Jakarta untuk memajukan pendidikan di Indonesia," tutupnya.*** Martin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar