Jakarta, Info Breaking News - Ternyata setelah didalami secara cermat, terdapat sejumlah penonton festival musik Berdendang Bergoyang di Istora Senayan, Jakarta Pusat, sempat pingsan. Jumlah penonton pingsan itu mencapai puluhan orang.
Tragedi massal ini seakan tidak berhenti sejak kasus di Malang Jatim, dan Korea Selatan acara malam Hellowen, dan acara berdendang berdendang di Senayan yang modusnya selalu oper kapasitas pengunjung yang tak sanggup menampung jumlah besar penonton.
"Mereka (panitia) tidak mengatakan jumlah secara pasti. Hanya menyampaikan secara langsung dan saya dengar langsung, karena saya tanya langsung. Jumlah (korban pingsan)-nya puluhan. Terus juga mengatakan sangat banyak, apalagi di hari pertama," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin saat dihubungi, Senin (31/10/2022).Komarudin mengatakan pihaknya saat ini turut memeriksa tim medis yang bertugas festival Berdendang Bergoyang. Pemeriksaan itu untuk memastikan pendataan penonton yang pingsan hingga dirawat di rumah sakit.
Namun, dari keterangan awal yang dikantongi kepolisian, jumlah penonton festival musik Berdendang Bergoyang lebih dari 50 orang.
"Kalau dilihat dari kapasitas masyarakat yang antusias, bisa saja di atas angka (50 orang) itu. Tapi ini menunggu data riil karena saya melihat di pos (kesehatan) itu mereka tidak mendatakan ya, hanya (korban pingsan) datang, dilayani seperti itu," jelas Komarudin.
"Kalau dilihat dari kapasitas masyarakat yang antusias, bisa saja di atas angka (50 orang) itu. Tapi ini menunggu data riil karena saya melihat di pos (kesehatan) itu mereka tidak mendatakan ya, hanya (korban pingsan) datang, dilayani seperti itu," jelas Komarudin.
Dua orang dari pihak manajemen event dan tim produksi festival musik Berdendang Bergoyang telah diperiksa. Hari ini polisi memeriksa lima orang lainnya terkait penyelenggaraan acara tersebut.
"Kemarin dua orang diperiksa, hari ini direncanakan ada lima yang kami undang. Ini rangkaian dari manajemen ya terkait kepanitian termasuk juga bagian ticketing kemudian kita dalami juga ya masalah kesehatan termasuk juga bertanggung jawab untuk petugas yang bagian cek, checker ya," jelas Komarudin.
Menurut Komarudin, dari pemeriksaan dua saksi pada Minggu (30/10) kemarin, kedua saksi mengakui adanya perbedaan jumlah izin penonton yang diajukan dengan fakta di lapangan. Polisi menilai ada kelalaian dari panitia.
"Ini yang mau kami sinkronkan keterangan kemarin dengan tim tiketing ya. Apakah tim tiketing ini bekerja atas perintah atau memang inisiatif sendiri," ucap Komarudin.
"Yang jelas mereka mengakui bahwa jumlah yang diajukan kepada kami itu berbeda dengan fakta di lapangan. Ini yang akan kami terus kejar alasan-alasan untuk menambah jumlah karena di situ sudah tergambarkan yang bersangkutan abai," tambahnya.
"Kemarin dua orang diperiksa, hari ini direncanakan ada lima yang kami undang. Ini rangkaian dari manajemen ya terkait kepanitian termasuk juga bagian ticketing kemudian kita dalami juga ya masalah kesehatan termasuk juga bertanggung jawab untuk petugas yang bagian cek, checker ya," jelas Komarudin.
Menurut Komarudin, dari pemeriksaan dua saksi pada Minggu (30/10) kemarin, kedua saksi mengakui adanya perbedaan jumlah izin penonton yang diajukan dengan fakta di lapangan. Polisi menilai ada kelalaian dari panitia.
"Ini yang mau kami sinkronkan keterangan kemarin dengan tim tiketing ya. Apakah tim tiketing ini bekerja atas perintah atau memang inisiatif sendiri," ucap Komarudin.
"Yang jelas mereka mengakui bahwa jumlah yang diajukan kepada kami itu berbeda dengan fakta di lapangan. Ini yang akan kami terus kejar alasan-alasan untuk menambah jumlah karena di situ sudah tergambarkan yang bersangkutan abai," tambahnya.
Publik berharap semoga acara yang menyedot jumlah penonton seperti sejumlah tragedi hitam diatas, menjadi konsen serius dari aparat terkait, sehingga tidak lagi saling lempar tanggung jawab setelah nyawa massal berjatuhan. *** Betty Handi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar