Presiden Jokowi dan Pimpinan Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), Panglima Jilah
Pontianak , Info Breaking News - Ir. H. Joko Widodo adalah Presiden Republik Indonesia ke-7 yang menjadi Presiden pertama yang bukan berasal dari elite politik atau militer Indonesia. Presiden yang berasal dari latar belakang anak kurang mampu bahkan hidup dibantaran sungai-sungai itu justru mengantarkannya menjadi Walikota, Gubernur, hingga Presiden yang tetap sederhana, murah senyum, namun tetap berwibawa. Konsep Blusukan dengan tetap turun kelapangan membuat sosok Jokowi begitu dicintai rakyatnya, karena diera pemerintahannyalah, banyak perubahan besar yang membanggakan terjadi di Indonesia.
Presiden Jokowi menghadiri pertemuan keluarga besar Tariu Borneo BangkuleRajakng di Pontianak. Jokowi pun memastikan dukungan masyarakat Suku Dayak atas pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Pimpinan Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), Panglima Jilah menyatakan pihaknya siap menjaga Indonesia. Panglima Jilah juga siap mengawal Jokowi satu komando.
"Tariu Borneo Bangkule Rajakng siap jaga Indonesia. Pasukan merah kawal Pancasila, pasukan merah kawal Jokowi satu komando, pasukan merah jaga negeri," kata Panglima Jilah seperti ditayangkan di akun YouTube Setpres, Selasa (29/11/2022).
Dalam kesempatan itu, Panglima Jilah meminta pemerintah mengakomodasi peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dia berharap masyarakat Dayak mendapatkan fasilitas pendidikan yang berkualitas.
"Mengikuti perkembangan zaman saat ini juga kemajuan teknologi yang luar biasa, kiranya negara dapat mengakomodir peningkatan SDM bagi anak-anak Dayak khususnya di daerah-daerah pedalaman, agar mendapatkan fasilitas pendidikan yang setara dengan anak-anak di kota besar," ujar Panglima Dilah.
Selain itu, Panglima Jilah mendukung pembangunan IKN di Kalimantan Timur. Dia berharap IKN dapat berdampak positif bagi pembangunan SDM masyarakat Dayak dan pembangunan infrastruktur.
Harapan lain yang disampaikan Panglima Jilah adalah perihal kuota untuk masuk polisi. Dia rindu jenderal-jenderal polisi yang berlatar belakang suku Dayak. "Bapak Kapolri saya berharap kiranya bisa memberikan kuota khusus agar anak-anak dayak dapat masuk pendidikan di TNI dan Polri dengan mudah. Kami rindu melihat jenderal-jenderal dari suku Dayak di masa depan," imbuh Panglima Jilah.
Presiden Jokowi sudah membisiki Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindaklanjuti permintaan itu. "Mengenai tadi permintaan panglima tadi, saya sudah bisiki ke Kapolri, nanti saya bisiki lagi ke Panglima," kata Jokowi dengan aksen jawanya yang khas. "Udah tadi saya bisiki ke Kapolri dan akan dilaksanakan diberikan kuotanya berapa saya nggak tahu, itu di Kapolri," kata Jokowi di Pontianak, seperti disiarkan di akun YouTube Setpres.
Jokowi juga mengapresiasi acara yang digelar TBBR. Menurut dia, acara tersebut sangat penting untuk menjaga budaya Indonesia. "Saya sangat menghargai, mengapresiasi acara pada pagi hari ini, ini dalam rangka merawat budaya memelihara budaya karena ini kekuatan Indonesia itu ada di keberagaman, ada di kebudayaan sehingga saya hadir," ujar Jokowi.***Lisa AF
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !