Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana |
Jakarta, Info Breaking News - Kejujuran adalah mata uang yang paling berharga dan berlaku dimana dan kapan saja. Seluruh pemangku kepentingan pemilu atau pihak yang memiliki kepentingan pada pemilihan umum di Tanah Air saling menjaga agar pelaksanaan Pemilu 2024 tetap dalam koridor kebenaran. Setidaknya ada empat kebenaran: agama, pemerintah (berupa peraturan perundang-undangan kepemiluan), norma yang berlaku di tengah masyarakat, dan hati nurani setiap individu.
Pemilihan umum, baik pemilu anggota legislatif, pemilu presiden/wakil presiden, maupun pemilihan kepala daerah adalah sebuah proses, cara, perbuatan memilih wakil rakyat, presiden, dan kepala daerah secara demokratis.
Siapa pun yang kelak duduk di kursi presiden/wakil presiden, DPR RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, atau DPRD provinsi dan kabupaten/kota pada pemilu mendatang atas kehendak Tuhan. Karena semua itu tidak lepas dari ketetapan Allah Swt. Alangkah indahnya mereka yang memperebutkan kursi tersebut tetap berikhtiar dan bertawakal. Mereka harus tulus, berusaha sungguh-sungguh dengan cara terbaik atau tidak menghalalkan segara cara untuk menggapai singgasana.
Jika pemangku kepentingan pemilu setiap tahapan selalu mengedepankan kejujuran yang berkeadilan, produk Pemilu 2024 bakal melahirkan pemimpin bangsa yang sidik (jujur), amanah (dapat dipercaya), fatanah (cerdas), dan tablig bermakna menyampaikan. Legacy ini akan terus dikenang dan dijaga oleh generasi penerus, bahkan mereka implementasi pada setiap penyelenggaraan pemilu di Tanah Air.
Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut proses Pemilu 2024 yang jujur dan berintegritas bergantung pada pemilih muda di Indonesia. Pasalnya, hampir setengah pemilih dalam pemilihan kepala daerah hingga presiden itu bakal didominasi oleh pemuda.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana dalam bimbingan teknis (bimtek) kelas pemuda dan lembaga swadaya masyarakat di Yogyakarta, Selasa (1/11)."Kalau 60% pemuda ini (menjalankan pemilu) jujur dan berintegritas, maka pemilu kita akan aman," kata Wawan dalam keterangannya, Selasa (1/11/2022).
KPK Sebut Kontestasi Politik Kini Sudah Seperti Bisnis karena Ingin Menang. Wawan mengajak para pemuda untuk ikut dalam mensukseskan Pemilu 2024 mendatang. Menurutnya, pemilu yang aman dapat menghasilkan perangkat negara yang berkualitas.
"Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan integritas, dengan dua modal tersebut, diharapkan para pemimpin yang nantinya akan terpilih dari level kepala daerah, anggota Dewan, hingga presiden merupakan representasi dari kebutuhan publik akan pemimpin yang berkualitas," ucap dia.
Pada kesempatan itu, Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK Kumbul Kusdwijanto juga berpesan pentingnya sikap jujur dan integritas tak hanya perlu diterapkan pemuda selama Pemilu 2024. Sikap tersebut dapat diterapkan dalam upata pemberantasan korupsi yang kini telah merajalela.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar