Prof, Hatta Ali saat bersama Swandy Halim |
Jakarta, Info Breaking News - Sejak awal hingga sebentar lagi memasuki pintu gerbang tahun politik 2023, tercatat dipermukaan media 3 capres 2024, Prabowo Subianto, yang masih tetap berkeinginan maju sekalipun telah kalah Dua kali di era sebelumnya, Ganjar Pranowo, kader PDIP yang kini menjabat Gubernur Jateng, dan Anies Basweddan, mantan Gubernur DKI Jakarta, yang telah di deklarasikan Partai Nasdem.
Dan dari minggu ke minggu terlihat nama Prabowo dan Ganjar menduduki rating pilihan masyarakat. Sekalipun Anies Baswedan dinilai telah mencuri start dari terlihatnya sejumlah baliho raksasa di seputar DKI Jakarta, namun nama Prabowo dan Ganjar masih tetap teratas. Lalu banyak pemerhati menyimpulkan, betapa kandidat sosok Ganjar Pranowo tetap menduduki rating teratas membayangi Prabowo, Ketum partai Gerindra itu.
"Apalagi jika PDIP benar benar bisa mencermati situasi sehingga cepat mengumumkan deklarasinya terhadap Ganjar Pranowo, dipastikan akan lebih meroket merebut simpati rakyat lebih matang, karena jauh jauh hari telah ditetapkan oleh PDIP, parpol yang saat ini menjadi partai penguasa. Tapi mungkin kita tidak pernah bisa menjangkau cara kebijakan Megawati Soekarno Putri, belum mau mengumumkan kadernya Ganjar yang dinilai cukup berhasil dalam memimpin Jawa Tengah sebagai Gubernur Dua priode itu. Mungkin bisa saja Megawati melihat kadernya itu tetap menjadi pilihan banyak rakyat, sekalipun masih belum resmi di usungnya, sehingga kelak jika pilihan PDIP jatuh pada Ganjar Pranowo, maka tentu akan sangat permanen dan kokoh hasil pendulangan suara di Pemilu mendatang." ungkap Swandy Halim, kurator dan advokat kondang ibukota, yang belakangan juga suka memperhatikan lika-liku dunia politik, kepada Info Breaking News, dalam obrolan ringan disebuah cafe di Jakarta Selatan, Kamis, (17/11/2022) malam.
Lebih lanjut pengacara hukum yang banyak berhasil menangani perkara Perdata dan kepailitan itu menyebutkan,
"Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpeluang menerima pinangan partai lain jika PDI Perjuangan tak mencalonkannya sebagai presiden di Pilpres 2024. "Ganjar ini orang terbuka, apalagi ada yang memberikan penjelasan-penjelasan yang meyakinkan, bisa saja Ganjar tidak maju dari PDI Perjuangan,tapi justru di usung oleh parpol lain, walau sesungguhnya peluang Ganjar cukup besar, karena sejauh ini termasuk kader PDIP yang dinilai sangat loyal kepada partai berlambang Banteng simoncong putih itu " kata Swandy Halim, yang pernah menjadi staf khusus ketua MA, Prof. Hatta Ali, dalam komunitas hukum Internasional.
Dalam survei terkininya, SMRC mensimulasikan Ganjar dicalonkan oleh Golkar. Hal itu berdampak signifikan bagi peningkatan suara Golkar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar