Pages

Rabu, 09 November 2022

Pencapaian Kadin Pada Sustainability Reporting Toolkit Industri Properti 1.0.


Jakarta,
Info Breaking News - Setelah memakan waktu yang cukup panjang dan menguras energi, akhirnya pihak Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu (BPKPT) Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Indonesia baru saja meluncurkan buku Sustainability Reporting Toolkit Industri Properti 1.0.

Adapun Toolkit ini bertujuan untuk memudahkan perusahaan properti menyusun laporan keberkelanjutan berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 51/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik. Dengan panduan ini, diharapkan upaya-upaya keberlanjutan yang telah dilakukan oleh perusahaan properti dapat terkomunikasikan dengan baik dan terstruktur serta massif.

POJK 51/2017 ini mewajibkan lembaga jasa keuangan, emiten maupun perusahaan publik untuk menyusun laporan keberlanjutan. Toolkit ini membahas di antaranya cara penyusunan laporan kinerja ekonomi, keuangan, sosial, dan lingkungan hidup sesuai dengan yang diwajibkan POJK 51/2017. Terdapat pula kertas kerja yang bisa langsung digunakan untuk perusahaan properti dalam analisa kajian materialitas dan proses pengumpulan data.

Adapun pembuatan toolkit dilakukan BPKPT Kadin bersama GRI, CDP Worldwide, dan Sustainahaus. Menurut Kepala BPKPT Kadin Budiarsa Sastrawinata, prinsip keberlanjutan merupakan suatu hal yang penting dalam industri properti, mengingat bahwa pengembangan suatu wilayah bisa memakan waktu puluhan tahun.

“Kami bersama para konsultan telah mengidentifikasi seluruh aspek kehidupan dan mengintegrasikannya ke dalam perencanaan agar seluruh ekosistem dapat berkembang secara harmonis. Faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) diwujudkan secara utuh dalam perencanaan pengembangan” ucap Budiarsa di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (8/11/2022).

“Kami yakin para pelaku industri properti apalagi yang sudah menjadi perusahaan terbuka sebenarnya sudah memasukkan faktor ESG ke dalam perencanaan wilayahnya. Dengan adanya panduan sustainability reporting toolkit untuk industri properti ini, kami yakin standar pengembangan terintegrasi dengan seluruh mitigasi risikonya dapat tertata dengan baik, untuk memastikan usaha berkelanjutan di industri properti dilakukan secara sistematis dan sesuai standar internasional,” pungkas Budiarsa penuh optimis. *** Tiara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar