Shafa Tasya Kamila,S.E.,MPA
Jakarta, Info Breaking News - Banyak sekali pesohor Tanah Air kita yang ternyata adalah penerima beasiswa. Dan salah satunya adalah Tasya Kamila. "Aku adalah anak gembala,selalu riang serta gembira.." begitulah penggalan lirik lagu yang berjudul Anak Gembala yang membuat Tasya begitu dikenal dikalangan masyarakat saat itu.
Tasya yang lulus dari Columbia University pada 2018 ini ternyata merupakan salah seorang penerima beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendididkan). Meskipun Tasya seorang Artis, sama seperti peserta beasiswa LPDP lain, Tasya juga wajib mengikuti serangkaian seleksi sebelum ditetapkan lulus sebagai penerima.
Melalui acara BeasTalk Official Launching Webinar "Gain Your Scholarship Knowledge, Set Your Future Career" pada Sabtu (5/11/2022), Tasya mengurai kembali apa saja yang dia lakukan selama mempersiapkan aplikasi beasiswa LPDP.
1. Memanajemen Waktu dengan Baik
Tasya mengaku, biasanya tantangan mempersiapkan beasiswa adalah merasa kewalahan dengan segala persyaratan dan informasi yang beredar.
"Kita bikin timeline per minggu, per bulan. Apa saja target-target yang mau dicapai, apa yang akan dikerjakan, to do list-nya (daftar yang akan dikerjakan) gimana, dan assign (tetapkan) waktu sebaik-baiknya," jelasnya.
Dia menyebut, mungkin memang ada beberapa kegiatan yang memang harus dikurangi. Tasya sendiri mau tidak mau selama hampir setahun lebih fokus mempersiapkan persyaratan beasiswa dan kampus yang dia tuju sebelum melamar beasiswa LPDP.
2. Jangan Fokus pada Rasa takutnya, Coba Urai Target ke Langkah-langkah Kecil
Lulusan Akuntansi Universitas Indonesia (UI) itu menyampaikan, jangan fokus di rasa takut saat mendaftar beasiswa. Seiring dengan meredam rasa takut itu, Tasya menyarankan untuk mengurai target-target menjadi langkah-langkah yang lebih kecil yang dapat diraih.
"Lakukan aja yang terbaik, diiringi dengan doa karena kalau kita udah lakukan yang terbaik, apa pun hasilnya itu yang terbaik buat kita," kata dia.
3. Cari Informasi Valid Sebanyak-banyaknya
"Aku dulu dari semester-semester akhir pas S1 udah mulai memantapkan diri, kira-kira jurusan apa yang mau aku tuju untuk S2. Kemudian udah bikin shortlisted (daftar) universities mana yang mau aku tuju. Udah aku pelajari juga requirements-nya (syaratnya) apa aja," terang Tasya.
Pendiri Green Movement Indonesia itu menyarankan para calon penerima beasiswa untuk mencari informasi mengenai program studi yang diinginkan. Jika sudah mengetahuinya, maka mahasiswa akan mengetahui apa yang sudah dikuasai dan belum dikuasai.
"Aku mempersiapkan untuk bisa submit (mengumpulkan syarat beasiswa) di bulan Januari 2016, aku udah persiapkan dari Januari 2015," ujarnya.
4. Baca Instruksi Syarat Esai dengan Cermat
"Kalian harus tahu dulu, di persyaratannya esainya minta apa," sebutnya.
Sementara, personal statement (deskripsi diri) untuk kampus tujuan bisa memiliki ketentuan yang berbeda-beda. Tasya mencontohkan Columbia University hanya memperbolehkan 400 kata.
Wanita cantik kelahiran 29 tahun silam itupun menganjurkan untuk mengikuti kelas-kelas menulis terkait, agar bisa menulis personal statement dengan jelas, berstruktur rapi, dan mencakup unsur-unsur menarik.
5. Ketahui Misi Pemberi Beasiswa
Tasya menekankan, dengan mengetahui misi pemberi beasiswa, maka calon awardee bisa mempersiapkan jawaban yang sesuai dengan misi tersebut.
"Jadi harus ketahui juga sih kayak mission (misi) dari pemberi beasiswa itu apa. Jadi, kita bisa mengerahkan jawaban-jawaban kita yang bisa align dengan mission mereka, enggak off track (keluar jalur) gitu," papar pasangan dari Randi Bachtiar. ***Arash
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !