Headlines News :
Home » , » Gejala Sama, Covid 19 Hanya Pake' Nama Baru

Gejala Sama, Covid 19 Hanya Pake' Nama Baru

Written By Info Breaking News on Kamis, 08 Desember 2022 | 10.36


Jakarta
, Info Breaking News - Pemerintah Indonesia, dari pusat hingga ke daerah-daerah bahkan sampai saat ini masih menggencarkan program vaksinasi Covid 19. Bukan hanya itu saja masyarakat yang sudah muak dengan virus hantu Corona juga terus menerus diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan kapan dan dimanapun, tetap saja dibayangi penyakit maut yang sudah berusia 2 tahun ini. Betul,angka kematian akibat virus yang punya banyak nama ini berkurang, tapi tetap saja setiap hari terdengar suara sirine ambulance hingga toak masjid mengumumkan innalillahi terdengar setiap hari.

Ada ragam varian dan subvarian Covid-19. Saat ini yang paling baru adalah subvarian BN.1. Centers of Disease Control and Prevention (CDC) menyebut BN.1 adalah subvarian dari varian Omicron. Subvarian BN.1 dilaporkan menimbulkan gejala ringan mirip flu dan tidak jauh berbeda dengan gejala-gejala varian pendahulunya, yaitu;

-Batuk

-Pilek

-Sakit tenggorokan 

-Sakit kepala

-Kelelahan 

-Nyeri otot,tulang,sendi 

-Demam

Sudah vaksin tak berarti pasti membuat Anda terhindar dari ancaman infeksi virus Corona bin Covid 19. Pada dasarnya, vaksin hanya memberikan perlindungan pada masing-masing individu dengan menekan gejala yang muncul akibat infeksi. Artinya, orang yang telah mendapatkan vaksin kemungkinan mengalami gejala yang lebih ringan dibanding mereka yang belum mengikuti vaksinasi. Faktanya, ribuan orang yang telah menerima booster dan terinfeksi SARS-CoV-2 melaporkan mengalami gejala yang memengaruhi aktivitas sehari-hari mereka. Hal ini ditemukan dalam studi teranyar yang ditulis oleh para peneliti di Imperial College London.

Studi ini dilakukan terhadap sekitar 5.598 pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan telah mendapatkan vaksinasi hingga dosis ketiga. Mereka terinfeksi subvarian Omicron BA.1 dan BA.2. Hasilnya, peneliti menemukan gejala yang ditimbulkan oleh BA.2 cenderung lebih mengganggu. "Mereka yang terinfeksi BA.2 54 persen lebih mungkin melaporkan gejala yang mengganggu kemampuan mereka untuk melakukan kegiatan sehari-hari,"Ujar para peneliti.

Di luar itu, studi ini juga melaporkan empat gejala khusus yang dialami responden. Berikut di antaranya:

- pilek atau flu,
- sakit tenggorokan,
- bersin-bersin,
- suara serak.

Artinya, daftar di atas merupakan gejala Covid-19 yang paling banyak dilaporkan pada pasien yang telah mendapatkan vaksinasi dosis booster. Penelitian lain yang dilakukan oleh ZOE Health Study menemukan bahwa sakit tenggorokan adalah gejala paling umum pada pasien yang telah mendapatkan vaksinasi lengkap atau dua dosis.

Berikut gejala yang paling umum dikeluhkan orang yang telah menerima dua dosis vaksin, di antaranya:

- sakit tenggorokan,
- pilek,
- hidung tersumbat,
- batuk terus-menerus,
- sakit kepala.

Pada dasarnya, orang yang telah melakukan vaksin lengkap atau dua dosis melaporkan lebih sedikit gejala. Mereka juga melaporkan bahwa gejala yang dirasakan menghilang dalam waktu yang lebih singkat. 
Kemudian, gejala demam juga umumnya tidak dilaporkan pada pasien positif Covid-19 yang telah mendapatkan vaksin lengkap tanpa booster.***Lisa Afrida F






Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved