Sang Maestro Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali, S.H., M.H Menua Bersama Sahabatnya CEO Info Breaking News Emil F Simatupang |
Palaran City, Info Breaking News - Setiap anak manusia yang lahir didunia punya cerita, cerita itu menjadi sejarah dalam hidupnya. Meskipun tidak semua anak manusia memiliki cerita istimewa bahkan menjadi pelaku sejarah. Namun berbeda dengan sosok yang satu ini, ragam cerita heroik yang disuguhkan kepada publik agar menjadi inspirasi diolah begitu apik, menarik untuk didengar dan dibacakan kepada anak cucu kita. Peribahasa Bugis "Taro Ada Taro Gau" justru menjadi ciri khas perjalanan hidup seorang Pendekar Peradilan Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali, S.H., M.H yang didalam tubuhnya mengalir deras darah keturunan saudagar kaya raya Haji Ali,ayahnya yang tersohor namun tetap jujur rendah hati dermawan penuh integritas, pendiri karya abadi yang melegenda hingga kini, Bendungan Benteng di Batulappa, Kabupaten Pinrang.
Lahir dari rahim Hajjah Samate, seorang ibu yang penuh cinta dan kesabaran, ibu sholehah yang tak pernah lepas dari sujud dan doa, Hatta sosok pembalap muda geng motor yang tak pernah jera meski acap kali dikejar dan ditahan aparat, sekolah selalu bolos dan gemar adu jotos justru menjadi orang nomor satu di Mahkamah Agung dengan menyandang predikat Guru Besar Bidang Hukum.
Talenta kharismatik yang berani, cepat, cerdas, namun tak boleh salah dalam mengambil keputusan menjadikan Hatta salah seorang putra terbaik bangsa yang dinobatkan sebagai pemimpin perubahan Tahun 2018 oleh wakil Presiden Jusuf Kalla.
Hj. Andi Roosdiaty cinta sejati Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali |
Tentu saja, dibelakang lelaki hebat, ada wanita yang kuat, Hj. Andi Roosdiaty (Titik) adalah belahan jiwa, cinta pertama sekaligus mar'atush sholehah dunia akhirat yang telah dinikahi Hatta tahun 1977. Istri dengan versi terbaik, setia dengan cinta tiada banding bukan hanya mendukung, tapi melayani mendampingi Hatta yang memilih memulai takdirnya tanpa "aku anak siapa menjadi aku adalah siapa".
Kisah cinta Hatta-Titik bak kisah cinta yang paling fenomenal, Cinta dalam diam Ali bin Abi Tholib kepada Fatimah Az-zahra. Titik merupakan putri cantik dari seorang pengusaha bangsawan, anggun dan cerdas membuat Titik pantas menjadi gadis rebutan. Dengan terus memperhatikan keselamatan titik, hanya dengan melihat wajah titik dari kejauhan, begitulah cara Hatta mencintai titik, cinta yang tak pernah ia ungkapkan, ia pendam dalam hatinya. Indah, sekaligus romantisme yang nyata.
Sosok yang taat ibadah dan takut kepada Allah ini,lebih banyak bekerja daripada berkata,memberi banyak bukti ketimbang obral janji,banyak menciptakan inovasi sebagai solusi.
Dalam langkah-langkah Hatta bersih-bersih di internal Peradilan, Hatta yang kerap kali membuat senam jantung bawahannya,karena sering meminta laporan pekerjaan pada saat-saat tak terduga tak bisa diajak tawar menawar dalam urusan penegakan keadilan. Usai membenahi pengawasan dan kesejahteraan, Hatta terus bergerak cepat dengan memulai menata manajemen perkara internal. Pada 19 Juli 2013 Hatta menerbitkan SK KMA 119 Tahun 2013, SK ini memang tidak tebal hanya berjumlah empat lembar, Versi PDF nya hanya sebesar1,57 megabytes dan jumlah diktum aturannya pun hanya delapan. Tapi luar biasanya, empat lembar SK ini membawa gelombang perubahan besar dalam sistem penanganan perkara di MA.
Namun, tak bisa dipungkiri ,waktu terus berjalan, tak selamanya Hatta sang Maestro terus memimpin MA, akan muncul pemimpin-pemimpin MA setelahnya. Prof. Dr. H. Muhammad Hatta Ali, S.H., M.H akan terus di kenang sebagai bapak pembaruan Mahkamah Agung. Seorang pendekar peradilan yang berjuang siang malam demi mewujudkan visi Mahkamah Agung menjadi badan Peradilan yang adiluhung dan perbawa.
Detail kisah hidup Sang Pendekar Keadilan tertuang dalam buku biografinya yang sudah banyak tersebar secara gratis, semoga kisahnya bisa menjadi inspirasi sehingga akan lahir Ali Ali seperti dirinya yang menyadari hidup di dunia adalah sebagai khalifah, semata mata ibadah Lillah,penegak hukum Negara yang taat pada hukum Agama.***Lisa AF
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !