Headlines News :
Home » » Peristiwa Dunia 2022, Ini Baru Kiamat Kecil

Peristiwa Dunia 2022, Ini Baru Kiamat Kecil

Written By Info Breaking News on Rabu, 28 Desember 2022 | 17.13


Jakarta
, Info Breaking News - Kiamat itu pasti,namun tak ada yang bisa menebak kapan dunia ini akan berakhir. Ramalan-ramalan kerap diucapkan banyak peramal untuk menentukan waktu dunia kiamat. Namun, hal tersebut tentu tidak dapat dipastikan.

Akan tetapi, faktanya memang ada beberapa kejadian yang nyaris membuat dunia diambang kiamat. Bencana besar, wabah penyakit, maupun peranglah yang nyaris menyebabkan hal tersebut.  
Sepanjang 2022 terdapat peristiwa yang dikaitkan dengan kiamat, dari prediksi pejabat Kamboja soal hari akhir hingga ancaman perang nuklir di Rusia vs Ukraina.
Berikut deret peristiwa yang dikaitkan dengan ketakutan kiamat.

1. Perebutan takhta Saudi
Beberapa tahun terakhir, Arab Saudi diterpa isu kudeta hingga perebutan takhta. Jelang Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) naik takhta terjadi gejolak di kerajaan. Menurut sumber bahkan ia sempat mengurung sepupunya Mohammed bin Nayef agar bisa menjadi putra mahkota. Sejak itu, MbS kerap melancarkan manuver-manuver politik untuk mengamankan kekuasaan dirinya. MbS tak jarang menangkap dan menahan keluarganya yang dianggap sebagai ancaman bahkan penangkapan itu disebut disertai siksaan.

Melihat aksi tersebut, beberapa menilai para penerus takhta ini berkaitan dengan tanda-tanda akhir zaman. Pengamat menilai asumsi yang beredar di kalangan masyarakat hanya sekadar mitos belaka. Anggapan itu berangkat dari indikasi salah satu hadist Nabi Muhammad SAW. 

"Memang ada juga indikasi hadis di dalam hadis nabi yang di antaranya menyebutkan tanda-tanda akhir zaman itu adalah adanya perebutan kekuasaan,"kata pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia Yon Machmudi pada awal Desember lalu.

2. Apokaliptik di Guyana
Paham apokaliptik pertama kali menggegerkan dunia pada 18 November 1978. Ketika itu, sekitar 900 pengikut sekte Peoples Temple bunuh diri massal di hutan terpencil di Guyana. Pemimpin sekte tersebut, Jim Jones, menanamkan kepercayaan kepada para pengikutnya sejak 1960-an, sebelum menghasut mereka untuk bunuh diri.

Dalam ajarannya, Peoples Temple menggabungkan unsur-unsur Kristen, sosialisme, komunisme, dan gaya hidup berkelompok orang lintas ras. Mereka sempat berpindah-pindah markas, mulai dari California hingga ke daerah terpencil di Guyana.

Sekte itu lalu menyulap hutan lebat di salah satu sudut Guyana menjadi lahan agrikultur dan dijuluki Jonestown, demikian dikutip The Guardian. Jones berhasil mendapat hari para pengikutnya, sehingga mereka bersedia melakukan apa saja termasuk konsumsi narkoba, jadi budak seks, dan kerja tanpa batas waktu. Ia juga meminta pengikutnya menjalankan ritual Malam Putih setiap pekan. Di sesi ini, pengikut Peoples Temple harus menenggak racun palsu sebagai latihan.

Menurut Jones, bunuh diri akan menjadi jalan keluar terakhir pengikutnya dari serangan tak terhindarkan pemerintah AS. Cerita itu sampai ke telinga anggota Kongres AS, Leo Ryan. Ia datang ke lokasi, tetapi ditembak mati anak buah Jones. Di Jonestown, Jones mengatakan Ryan merupakan agen CIA dan marinir AS yang ingin menyerang mereka. Ia lalu mengajak pengikutnya untuk bunuh diri. 

3. Pejabat Kamboja prediksi kiamat
Presiden Partai Liga untuk Demokrasi sekaligus eks parlemen Kamboja, Khem Veasna, meramal bahwa kiamat akan segera datang. Ia mengatakan banjir kiamat akan mulai terjadi pada 31 Agustus 2022. Sekitar 20 ribu warga Kamboja pun mempercayai dan mulai mengungsi. Mereka mengungsi ke pertanian terpencil milik Veasna untuk menyaksikan akhir dunia.

Beberapa pengikut Khem berasal dari diaspora Kamboja yang bekerja di luar negeri seperti Korea Selatan, Jepang, dan Thailand. Pasukan keamanan Kamboja terpaksa menempatkan 20 ribu warga dalam isolasi atau lockdown. 

4. Perang Rusia-Ukraina
Serangan Rusia ke Ukraina sejak Februari lalu menimbulkan kekhawatiran baru yakni ancaman Perang Dunia III. Sejumlah warganet mulai cemas dengan serangan perang di Eropa timur tersebut. Selain itu, muncul rumor perang nuklir akan terjadi dari invasi ini. Pakar hukum nuklir dari Universitas Airlangga, Intan I Soeparna, menilai bukan tak mungkin Rusia akan menggunakan senjata nuklir menyelesaikan konflik Ukraina.

Bulletin of the Atomic Science mengingatkan melalui indikator yang dibuat mereka, The Doomsday Clock, bahwa perang Rusia vs Ukraina semakin mendekatkan risiko bencana besar nuklir bagi umat manusia. Terlebih, Eurasia Review melaporkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kian menunjukkan posisi mereka menjadi alat bagi AS ketimbang jadi institusi konstultatif pada perang Rusia vs Ukraina. *** Emilisa

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved