Headlines News :
Home » » Saatnya Kau Buka Topengmu

Saatnya Kau Buka Topengmu

Written By Info Breaking News on Kamis, 01 Desember 2022 | 06.16

Dua Pemimpin Besar
Palaran City, Info Breaking News - Walau tidak semua, tapi masih kebanyakan mental oknum pejabat yang korup dan bermoral munafik, dibalik topeng jabatan yang mentereng. Pintar dalam akuntasi keuangan, sehingga memilih berdiam dan tanpa beban melupakan tanggung jawab besarnya kepada publik.

Berhari hari mengendap dalam pikirannya, betapa sulit dan riskan nya situasi sekarang, jika mencoba mencari keuntungan besar dari uang belanja APBD maupun APBN yang awalnya diajukan sangat besar jumlahnya, dan sudah dikucurkan oleh pemerintah pusat. Tapi karena memang dalam pikirannya pengen mengkorupsi uang untuk pertumbuhan ekonomi kerakyatan itu, serta ganasnya pihak KPK dan aparatur hukum terkait yang belakangan semakin mengendus segala macam modus kejahatan perbankan dan pembiayaan, maka akhirnya menumpuklah uang yang sudah dikucurkan itu, mengendap terlalu besar, tidak sesuai dengan permintaan awal, karena sesungguhnya sangat beresiko tinggi jika dikorup melalui teori mark up atau proyek fiktip dan variannya.

Itulah sebabnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) terlihat sangat jengkel karena dana pemerintah daerah (pemda) yang mengendap di perbankan mencapai Rp 278 triliun. 

Ia lantas "menyentil" para kepala daerah yang hadir dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi di Jakarta.  

"Mengenai APBD, mumpung ada gubernur, bupati, wali kota. Ini saya ingatkan, kita ini mencari uang dari luar agar masuk. Terjadi perputaran uang yang lebih meningkat. Tetapi, uang kita sendiri yang ditransfer Menteri Keuangan ke daerah-daerah, justru enggak dipakai," ucapnya dalam Rakornas tersebut, Rabu (30/11/2022)

Seharusnya dana tersebut dibelanjakan agar bisa menarik investasi serta mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah agar terus tumbuh positif. "Saya tanya ke Ibu Menteri (Keuangan), ada berapa uang kabupaten, kota, dan provinsi yang ada di bank yang belum dipakai? Biasanya tahun lalu, di bulan-bulan seperti ini paling Rp 210 triliun, Rp 220 triliun (sisa APBD di bank)," ujarnya. 

"Pagi tadi kita cek, uang yang ada di bank masih Rp 278 triliun. Kita ini cari investasi agar dapat arus modal investasi masuk. Yang masuk di kantong enggak dipakai, ya percuma. Rp 278 triliun itu gede banget, besar sekali. Kalau ini cepat direalisasikan, cepat dibelanjakan itu akan memengaruhi pertumbuhan di daerah," sambung Jokowi dengan nada yang meninggi.

Akhirnya, mantan Gubernur DKI itu pun memerintahkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian untuk menelusuri alasan tidak dimanfaatkannya dana APDB senilai Rp 278 triliun tersebut. "Tadi saya sudah perintahkan ke Pak Mendagri, tolong dicek ini ada apa? Situasi sangat sulit, tetapi malah uangnya didiamin di bank, tidak dibelanjakan. Gede banget Rp 278 triliun. Saya minta segera dibelanjakan," ucap Jokowi. Biasanya, anggaran negara ini kementerian/lembaga, pemerintah daerah akan membelanjakan pada November hingga Desember. Namun, kata Jokowi, hingga saat ini, APBD itu justru masih tersisa banyak. "Memang biasanya realisasi di akhir tahun, Desember. Tapi, ini enggak, kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya ini sudah melompat tinggi sekali. Ini cost of money kayak gini," suara Jokowi meninggi dan matanya menatap kearah para kepala daerah yang hadir, tak berani tepuk tangan, bahkan banyak yang terlihat kamera menunduk karena prilaku jahatnya selalu membayangi dirinya.

Kondisi diatas menunjukkan betapa di akhir tahun ini, akan banyak pembelanjaan yang salah sasaran karena bingung cara belanja dalam waktu yang sudah mepet, dan seperti biasanya slalu saja disetiap akhir tahun akan banyak oknum pejabat yang akan cuti akhir tahun keluar negeri, pesiar dengan keluarganya, sambil juga mengajak isteri simpanannya ikut serta, tapi dengan pesawat berbeda dan tinggal di hotel bintang yang bersebelahan, karena moral bejad dibalik topeng jabatan itu, selalu saja harus pengen dipuaskan si nafsu angkara murka, cikal bakal kehancuran dan berakhir dibalik terali besi penjara, dan membuat aib besar bagi banyak pihak, tapi penyesalan selalu datangnya terlambat. Gilanya lagi oknum lainnya tidak pernah merasa gentar dengan sobatnya yang tertangkap, karena begitu gila nya sang nafsu siangkara murka, yang selalu membuat kemurkaan sang Kholik juga. *** Emilisa

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Featured Advertisement

Featured Video

Berita Terpopuler

 
Copyright © 2012. Berita Investigasi, Kriminal dan Hukum Media Online Digital Life - All Rights Reserved