Pages

Minggu, 28 Mei 2023

Jakarta Sekitarnya Darurat Polusi Udara


Jakarta
, Info Breaking News - Seolah ingin mengatakan bahwa dunia telah tua, seluruh manusia bumi beberapa bulan ini merasakan begitu teriknya panas matahari. Tak sedikit yang kehilangan nyawa. Ditambah polusi udara menjadi masalah lingkungan yang masih belum teratasi hingga sekarang. Belakangan, kadar polusi di sejumlah wilayah DKI Jakarta dan Tangerang Selatan justru semakin meningkat. Tingkat emisi kendaraan tinggi, banyak mobilitas, dan arus kendaraan yang konstan. Selain itu, adanya kemandekan udara di musim kemarau turut mempengaruhi kondisi tersebut.

Laporan ini mengacu pada laman IQ Air, di mana indeks kualitas udara di titik-titik wilayah tersebut menunjukkan indikasi tidak sehat. Pada waktu tertentu, indeksnya bahkan tergolong sangat tidak sehat. Dalam laman tersebut, tingkat polusi udara di Jakarta pada Sabtu (27/5/23) pukul 08.00 WIB pagi tergolong tidak sehat karena berada di angka 161. Sementara itu di Tangerang Selatan, indeks kualitas udaranya mencapai 218 yang tergolong sangat tidak sehat.

Polusi udara dapat memicu gangguan kesehatan baik dalam jangka waktu pendek maupun panjang. Masyarakat yang berada di wilayah polusi tinggi harus melakukan proteksi untuk menghindari paparan penyakit.

Dalam kasus gangguan kesehatan jangka pendek, kualitas udara yang buruk dapat memicu infeksi pernapasan akut seperti ISPA dan pneumonia. Terutama pada populasi rentan seperti anak bayi dan orang tua serta orang yang memiliki penyakit komorbid. Tak kalah berbahaya, polusi udara juga bisa menimbulkan gangguan kesehatan jangka panjang yang merembet ke penyakit lain seperti penyakit paru obstruktif kronik dan peningkatan risiko kanker serta penyakit kardiovaskular seperti jantung, stroke, dan lain-lain.

Untuk pencegahan disarankan untuk menghindari polusi seperti beraktivitas ketika jam jam polusi tidak tinggi. Kalau tidak bisa dihindari lakukan penggunaan masker. Selain itu, masyarakat juga bisa mengakses sendiri informasi terkait kondisi kualitas udara di wilayah masing-masing. Demi memaksimalkan proteksi, masyarakat bisa melakukan pengecekan secara rutin.***Tiara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar