Eks Dirut Antam Arie Ariotedjo Akui Tak Kenal Dirut PT Loco Montrado

Jakarta, Info Breaking News - Mantan Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (Antam), Arie Prabowo Ariotedjo, mengaku dirinya tidak mengenal sosok Siman Bahar, Direktur Utama PT Loco Montrado yang tersandung kasus dugaan korupsi kerja sama antara PT Antam dan PT Loco Montrado.

"Oh sama sekali sampai dengan kejadian tersebut terkemuka, saya tidak kenal bahkan tidak mengenal nama Loco Montrado. Bahkan nama Siman Bahar juga kami tidak mengenal, tidak pernah (ketemu) sama sekali," tutur Arie, Selasa (6/6/2023) malam.

Sebelumnya, Arie telah menjalani pemeriksaan ulang di Gedung KPK terkait kasus ini. Ayah Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo ini diperiksa sebagai saksi dalam kapasitasnya sebagai mantan Dirut Antam periode 2017-2019.

Dalam pemeriksaan yang berlangsung selama sekitar satu jam itu, Arie menyampaikan apa saja yang ia ketahui semasa menjabat. 

"Ya saya membawa dokumen sebagai persiapan, namun karena memang waktu tiga tahun yang lalu sudah pernah disampaikan, jadi relatif bahannya sama," ungkapnya.

Sebagai informasi, Arie telah diperiksa terkait hal yang sama sekitar tiga tahun lalu. Namun, karena Siman Bahar sempat memenangkan gugatan praperadilan, Arie harus menjalani pemeriksaan ulang.

"Jadi relatif kami menyampaikan kronologis kejadian dan apa yang kami ketahui pada waktu itu semasa kami menjabat sebagai Dirut Antam," katanya.

Selain Arie, sejumlah pihak juga ikut diperiksa, di antaranya mantan Dirut Antam, Tedy Badrujaman; Dirut PT MRT Jakarta, Tuhiyat yang pernah menjadi Treasury, Tax and Insurance Division Head Antam; Refining Manager UBPP LM, Helminton Jaharjo Sitanggang; Research, Business and Development (RBD) Manager, Ilham Iskandar Siregar; Legal and Compliance Junior Specialist, Robby Tejamukti Kusuma; serta pegawai BUMN, Adrian Pratama.

Terkait kasus dugaan korupsi pengolahan anoda logam di PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dan PT Loco Montardo tahun 2017, KPK telah menjerat mantan petinggi PT Antam, Dodi Martimbang. Dodi didakwa melakukan korupsi yang merugikan keuangan negara sekitar Rp 100 miliar dalam pengolahan anoda logam dan kini tengah menjalani proses persidangan. ***Sam Bernas

Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.