Co-Founder sekaligus pemerhati militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) , Khairul Fahmi |
Jakarta, Info Breaking News - Sosok Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) disebut sebagai kandidat dengan peluang terbesar untuk menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI.
Hal tersebut disampaikan oleh Co-Founder Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi.
Sementara itu, Fahmi menyebut peluang Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali paling kecil. Hal itu mengacu pada suksesi-suksesi Panglima TNI di masa reformasi.
“Jika mengacu pada suksesi-suksesi yang lalu di masa reformasi, kecuali Jenderal Moeldoko dan Gatot Noermantyo, belum pernah ada Panglima TNI yang digantikan dari matra yang sama. Artinya secara kelaziman, peluang KSAL Muhammad Ali akan lebih kecil,” tuturnya, Rabu (21/6/2023).
Bahkan menurutnya, meskipun masa dinas Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo akan tersisa beberapa bulan lagi setelah Yudo pensiun, Fahmi menduga KSAD baru nanti yang paling berpeluang.
“Saya menduga, siapa pun KSAD baru nantinya, akan punya peluang lebih besar untuk diusulkan sebagai calon Panglima TNI berikutnya. Kecuali, pejabat KSAU juga diganti lebih awal,” kata Fahmi.
Hal ini tentu dengan syarat KSAD Jenderal Dudung Abdurachman pensiun terlebih dulu dibanding Panglima Yudo Margono. Skema ini sendiri bisa saja terjadi lantaran Dudung akan memasuki usia pensiun terlebih dulu dibanding Yudo Margono.
Sebagai informasi, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono akan memasuki pensiun pada Desember 2023, sedangkan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman bakal pensiun pada November tahun ini.
“Jika asumsinya adalah hadirnya kesempatan yang setara bagi ketiga angkatan dan proses pergantian Panglima dilakukan menjelang akhir masa dinas Laksamana Yudo, ada kemungkinan pergantian KSAD dilakukan lebih awal, mendahului pergantian Panglima TNI,” ujar Fahmi.
“Dengan begitu, TNI AD tetap memiliki peluang menghadirkan kandidat yang layak untuk dipertimbangkan Presiden, bersama dua kepala staf lainnya,” lanjutnya.
Meski begitu, ia mengingatkan penentuan calon Panglima TNI adalah hak prerogatif Presiden. Dia meyakini Presiden Jokowi kini sudah memegang nama kandidat yang terbaik dan siap untuk diusulkan pada waktunya. ***Marwan Hidayat
Dapatkan berita aktual lainnya, hanya tinggal klik Beranda di bawah ini.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !