Prof. Supandi dan Isteri Terkasih Hj. Ema Sofia |
Palaran City, Info Breaking News - Adalah Prof. Dr. Supandi, SH MHum, mantan Ketua Muda Kamar Tata Usaaha Negara (TUN) Mahkamah Agung yang kini membaktikan dirinya kedunia kampus sebagai Guru Besar di Universitas paling bergengsi UNDIP Semarang, yang memiliki arti paling dalam bagi Supandi yang terbilang masih generasi cicitnya Pangeran Diponegoro yang super fenomenal dinegri tercinta Indonesia sepanjang masa.
Dan terkadang pria yang semakin berusia lanjut tampak semakin awet muda dan lebih sehat ketika puluhan tahun bertugas sebagai wakil Tuhan dalam menangani banyak perkara ini sangat sungkan untuk disebutkan gelar kepakarannya
"Semua menjadi tidak ada artinya jika apa yang sudah kita lakukan dengan berdarah darah mengucur keringat jerih yang terkadang harus berpisah lama dan jauh dengan anak isteri, demi membaktikan diri menjalankan tugas mulia sebagai insan hakim dinegeri yang kita harus maklumi masih terus diwarnai carut-marut keadilan. Semua tanpa terkecuali memang harus dipaksakan untuk introspeksi diri dan istiqomah, taulah bersyukur agar apapun yang kita miliki menjadi barokah dan berdampak positif bagi banyak orang." ungkap Supandi secara spesial hanya kepada Media Bergengsi Info Breaking News yang konsern dipemberitaan seputar hukum dijajaran Mahkamah Agung, sejak 2012 lalu.
Sejatinya terlalu banyak yang tidak mampu diungkapkannya betapa mirisnya melihat hari ini Rabu 12 Juli 2023 dipermukaan media elektronik tv maupun digital online yang begitu cepat mengcover berita yang mendadak muncul dan dibaca banyak orang akibat dari tehnologi canggih internet yang sangat mudah diakses oleh setiap orang lewat HP seluler diganggamannya.
Tanpa harus diungkapkan publik mengerti tentang apa yang hari ini terjadi sejak setahun lalu terus menerus dikembangkan oleh pihak anti rasuah. Ohhh serasa tidak ada makna dan artinya perjuangan para pendekar hukum seperti seniornya Bagir Manan, Arifin Tumpa atau Maestro Hukum Hatta Ali yang sempat mengguncang dunia peradilan dengan semua jurus saktinya, bersatu dan solid serta super strong yang tak mampu dikoyak dengan gampang oleh pihak manapun. Tapi beda bagaikan langit dan bumi sekarang rasanya, dan terus menerus seakan belum selesai terus diganyang oleh pihak anti rasuah seakan terkesan ingin membakar rumahnya, bukan sekedar menangkap segelintir tikus kantor di MA.
"Padahal pihak lembaga Mahkamah Agung sejak 2004 sudah kita gerakkan ke Transfer Teknolgi Informatika dgn julukan e-Court dgn segala aspeknya, menimba pengalaman Pengadilan Amerika, Uni Eropa, Korea Selatan, Jepang, Australia dll. Tapi memang cukup berat "Tidak semudah membalik telapak tangan". Didalamnya masih banyak "Dinosaurus", "Batu Karang" Perubahan" tukas Supandi, yang telah membukukan Biografinya menjadi panduan dan sumber inspiratif bagi generasi muda, khusunya bagi mereka mahasiswa fakultas hukum.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !