Maestro Hukum Prof. Hatta Ali dengan Pengacara Legen Prof. OC. Kaligis
Jakarta, Info Breaking News - Mahkamah Agung yang merupakan Benteng Terakhir bagi para pencari keadilan kini mengajukan anggaran tambahan untuk tahun 2024 sebesar Rp 1.7 Triliyun. Padahal rata rata setiap tahunnya MA mendapat kucuran dana yang cukup besar Rp 11 Triliyun. Soa; besaran anggaran biaya MA ini sejatinya masih jauh lebih kecil dibanding Kementerian Pertahanan yang paling besar, walau negeri ini tidak pernah perang antar negara dan menggunakan peralatan canggih melawan musuh, karena Indonesia tidak pernah berperang seperti Ukraina vs Rusia.
Yang ada sejak merdeka tapi belum sepenuhnya merdeka karena ketimpangan simiskin dan sikaya semakin menggila mencoloknya, membuat suasana kebatinan dan kecemburuan sosial terjadi semakin menggila. Apalagi kondisi MA belakangan semakin parah akibat 18 orang dari hakim agung, dan hakim yustisial dan panitera serta pegawai elitnya hingga sekretaris MA yang kini menjadi penghuni ruang sel penjara akibat ditangkap KPK karena terbongkar transaksi jual beli perkara dan kejahatan korupsi lainnya di MA.
"Mahkamah Agung harus dipimpin oleh orang yang strong dan benar benar berwibawah serta menjadi panutan segenap anak buahnya, seperti dimasa lalu itu sangat luas biasa hebatnya." ungkap pengacara kondang yang legendaris Prof. OC. Kaligis kepada Info Breaking News, Jumat (1/9/2023) di Jakarta.
Apalagi ditambah dengan sorotan Postur anggaran Mahkamah Agung (MA) oleh pihak Komisi III DPR. Salah satunya soal pengalokasian kesejahteraan hakim yang tidak merata antara hakim di Mahkamah Agung (MA) dan hakim di daerah. DPR meminta MA merevisinya.
"Beberapa waktu lalu kami berkunjung ke beberapa daerah, di Kalimantan Barat, di Kalimantan Tengah. Saya miris mendengar cerita dari hakim, baik di pengadilan tinggi maupun pengadilan negeri," kata anggota Komisi III DPR, Johan Budi, dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang disiarkan channel YouTube, Kamis (31/8/2023).Johan Budi mendapatkan fakta sarana dan prasarana sangat minim. Bahkan rumah dinas yang ditempati sangat tidak layak, padahal beban berat yang diemban para hakim itu sangat berat dan menyangkut nasib banyak orang yang sedang bertperkara.
Baca berita menarik lainnya, hanya tinggal klik Beranda dibawah ini
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !