Bripka Lalu Budi Setiawan Layak Dapat Bintang

Lombok, Info Breaking News - Sesungguhnya terlalu banyak sosok anggota Polri yang menjadi sumber inspirasi ditengah  masyarakat, contohnya Bripka Lalu Budi Setiawan dikenal warga sebagai polisi yang aktif di bidang aktivitas sosial, salah satunya dengan membantu masyarakat kurang mampu secara ekonomi. Atas dedikasinya itu, anggota Bhabinkamtibmas Desa Sambik Elen, Lombok Utara, tersebut diusulkan menjadi salah satu kandidat penerima Hoegeng Awards 2024.

Usul tersebut salah satunya disampaikan oleh warga bernama Denda Gesva. Dia menyebutkan Bripka Budi sebagai polisi yang sangat berdedikasi. Berikut ini pernyataan yang disampaikan Denda lewat form usulan Hoegeng Awards 2024.

Anggota tersebut sangat berdedikasi kepada masyarakat yang kurang mampu, anggota tersebut rutin setiap bulannya memberikan sembako kepada warga yang kurang mampu, beliau juga membuatkan rumah menggunakan dana pribadi & sponsor.

Saat dihubungi, Denda menjelaskan alasannya mengusulkan Bripka Budi sebagai kandidat Hoegeng Awards 2024. Bripka Budi dinilai selalu terlibat dalam aktivitas sosial yang membantu masyarakat.

"Setelah saya lihat media sosialnya, Pak Budi itu banyak kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan yang terakhir itu saya lihat Pak Budi itu lagi bedah rumah warga. Nah setelah itu saya lihat, scroll media sosialnya, memang beliau itu kayaknya aktif dalam kegiatan sosial," kata Denda.

Denda mengaku tidak kenal langsung dengan Bripka Budi dan hanya mengetahui sosok Bhabinkamtibmas tersebut lewat media sosial. Namun dia mengaku tinggal dalam satu kecamatan yang sama dengan Bripka Budi.

Saat dihubungi terpisah, Bripka Budi menceritakan awal mula dirinya membangun rumah warga di Lombok Utara pada 2021. Saat itu dia mencari biaya dengan mencari rekanan.

"Sudah terkumpul dari rekanan akhirnya sudah, tekad saja. Meskipun dananya kurang, karena kita Bhabin juga punya dukungan operasi juga di situ," kata Bripka Budi.


Bripka Budi akhirnya menyisihkan gajinya untuk membantu rumah warga tersebut. Total pembangunan untuk rumah semipermanen tersebut sekitar Rp 12 juta.

"Total terkumpul Rp 8 juta, total dana habis itu sekitar 12 juta, sisanya pakai dana pribadi," ujar Bripka Budi.

Bripka Lalu Budi Bantu Warga Bedah Rumah di Lombok (Foto: dok. Istimewa)
Dia tergerak untuk membantu pembangunan rumah lantaran kondisi warga tersebut memprihatinkan. Mereka tidur di tanah yang hanya beralaskan karung bekas.

"Alasannya saat saya kunjungan saya menemukan keluarga tersebut tinggal di pondok juga yang terbuat dindingnya dari anyaman bambu pada saat itu saya menemukan keluarga tersebut tidur di tanah beralaskan karung bekas, di mana dalam rumah tersebut terdapat satu keluarga yang berjumlahkan lima orang," kata Bripka Budi.

Ternyata mereka sudah lama hidup dengan kondisi yang memprihatinkan tersebut. Karena itu, Bripka Budi nekat membantu pembangunan rumah meskipun harus mencari dana ke sana-sini.

"Ternyata mereka hidupnya sudah lama seperti itu, dan akhirnya saya memutuskan dan nekat untuk penggalangan dana sehingga rumah tersebut bisa sampai selesai," imbuh dia.

Dua minggu lalu, Bripka Budi juga melakukan bedah rumah warga di Lombok Utara. Dia sudah mencoba untuk meminta dana bedah rumah ke pemerintah desa, tapi tidak mencukupi. Akhirnya dia pun menjual HP.

"Sudah lah, HP di rumah nggak dipakai itu ya sudah jual saja, kasih tahu istri, kita manfaatkan untuk ini. Akhirnya total biaya kemarin itu Rp 3,5 juta, HP-nya cuma terjual Rp 800 ribu, ya sisanya kembali lagi ke gaji dan uang itu dan dukungan operasional," ujar Bripka Budi.

Bripka Lalu Budi Bantu Warga di Lombok (Foto: dok. Istimewa)
Bedah rumah ini dilakukan lantaran kondisi rumah tersebut bocor dan dindingnya sudah pecah. Bripka Budi saat itu berkunjung ke rumah warga tersebut dan melihat pondok tersebut terbuat dari dinding pagar dan atap daun kelapa.

"Dan pada saat itu saya menemukan ada seorang bayi yang tidur dalam pondok tersebut di mana pondok tersebut bersebelahan dengan dapur," ujar Bripka Budi.

Perasaan Bripka Budi semakin tersentuh saat melihat bayi tidur dalam pondok tersebut. Akhirnya dia pun melakukan renovasi rumah dengan bantuan sejumlah pihak.

"Dan pada saat saya ke sana, pemilik rumah sedang memasak nasi dan saya melihat asap dari dapur tersebut masuk ke pondok itu dan di situlah saya tergugah untuk merenovasikan rumah warga tersebut, saya merasa kasihan melihat bayi tersebut kena asap dari dapur," imbuh Bripka Budi.

Selain itu, Bripka Budi rutin membantu anak yatim dan lansia. Dia bekerja sama dengan warga dermawan yang ingin menyalurkan hartanya untuk membantu anak yatim dan lansia.

"Setiap bulan juga itu ada sembako untuk lansia setiap bulannya, kalau itu sih ada dermawan juga kita kerja sama dengan dermawan kita patungkan, saya mendata berapa butuhnya sembako itu, sudah kita patungan," kata Bripka Budi.

Salah satu hal lain yang dilakukan Bripka Budi adalah membantu jembatan sementara yang memudahkan anak-anak melintas ketika pergi ke sekolah. Dia menginisiasi pembuatan jembatan bambu yang kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dengan pembangunan jembatan permanen.

"Selama 9 tahun saya selalu perhatikan bahwa anak sekolah itu selalu melintas di kali, lewat di kali. Nah sekian lama saya mengusulkan nggak ada tanggapan dari pemerintah daerah, karena alesannya anggaran gitu, ya sudahlah kalau memang tidak ada yang bisa, saya berniat untuk membuat jembatan darurat, karena kan saya kasihan untuk anak-anak sekolah," ujar Bripka Budi.

"Setelah 3 hari jembatan itu saya buat karena kan itu viral, setelah 3 hari viral sudah ada dapat informasi dari Sekda Lombok Utara, kepala binamarga, informasinya jembatan itu akan dibangunkan dan alhamdulillah sekarang sudah permanen," sambung dia. *** Yulia