OC. Kaligis bersama putri kesayangannya
Manado, Info Breaking News - Sepanjang sejarah Pilpres, baru kali ini terjadi sekelompok para guru besar dan akademisi berkomentar miring terhadap kebijakan pemerintah, sehingga membuat pakar hukum yang dikenal juga sebagai pengacara senior legendaris OC. Kaligis, memberikan 30 point tanggapan dan pandangannya sebagai surat terbuka ubtuj publik, antara lain;
1. Disaat elektibilitas pasangan nomor 2 meroket, meninggalkan jauh pasangan nomor 1 dan 3, gerakan perlawanan berdatangan dari segala penjuru.
2. Sasaran tembak, siapa lagi kalau bukan mulai dari Presiden Jokowi, Gibran anaknya, dan Prabowo calon Presiden terpilih.
3. Petisi kelompok 100 yang hanya terdiri dari 22 orang, dengan tema petisi: Impeachment, dilangsir berulang kali oleh Media, sementara disekitar 230 juta rakyat Indonesia, diam berarti setuju terhadap kepemimpinan Presiden Jokowidodo.
4. Setiap hari rakyat, pengusaha menikmati jalan tol sepanjang kurang lebih 33.000 km hasil pembangunan Presiden Jokowidodo, termasuk ratusan kilometer jembatan, ratusan bendungan untuk mengairi sawah ladang, lapangan terbang perintis di pulau terluar dan masih banyak infrastruktur hasil pembangunan Bapak Presiden selama ini.
5. Bila Anies Baswedan berhasil, IKN yang adalah produk Undang undang pun, akan dianulir, dan Jakarta tetap Ibu Kota NKRI. Hal ini terang terangan diploklamirkan Anies Baswedan di saat berkampanye.
6. Fakta pembangunan era Presiden Jokowi inilah, yang menyebabkan kurang lebih 230 juta rakyat Indonesia, diam, tidak menuntut Penglengseran atau impeachment terhadap Bapak Presiden.
7. Tetapi mengapa gerakan penglengseran diikuti oleh Petisi “Tidak Puasnya” sekelompok sangat kecil para Professor, Doktor doktor dunia akedemisi terhadap Presiden Jokowi jusru dilakukan bertubi tubi menjelang pengcoblosan hari H?
8. Setahu saya biasanya para guru besar tidak pandai berpolitik?
9. Apalagi yang menentukan siapa yang akan jadi Presiden NKRI mendatang adalah rakyat?Sebanyak 4000 advokat yang tergabung didalam aliansi advokat Indonesia pun menjatuhkan pilihannya ke pasangan nomor 2, Prabowo-Gibran.
10. Pernahkah Para guru besar sebelumnya menjadi bahagian anggota petisi, umpamanya memberikan masukan yang lebih baik dari apa yang dilakukan Bapak Presiden, didalam pembangunan untuk kepentingan rakyat?.
11. Buktinya setiap pertanggugan Jawab Presiden didalam pidato kenegaraannya dihadapanpara wakil rakyat di DPRRI, selalu diterima.
12. Lalu dimana konsep pembangunan Para Professor, Doktor doktor dunia akedemis yang secara estafet membuat petisi ketidak puasan mereka terhadap Jokowidodo?
13. Sebenarnya, tujuan utama Mereka hanya , mengerem elektibilitas Pranowo-Gibran,atau minimal mengurangi jumlah para pemilih pasangan nomor 2 ?
14. Saya dapat mengerti bila sekelompok ahli politik yang berpendapat bahwa gerakan Para guru besar, bukan murni gerakan moral, etika dll, tetapi sekedar gerakan politik, entah rancangan siapa, yang pasti untuk menggagalkan keberhasilan pasangan nomor 2.
15. Gerakan para guru besar menjelang hari H, pasti gerakan politik. Siapa yang menggerakkan, silahkan para cendikiawan politik menerkanya.
16. Saya teringat elektibilitas A Hok yang berada di puncak disaat melawan Anies Baswedandisaat kampanye Pilgub.
17. Hanya dengan meledakkan kasus Surat Al Maidah 51 disempurnakan dengan kampanye Jangan Pilih Kafir dibantu Media, , Anies berhasil menyalip elektibilitas A Hok, untuk sampai ke kursi Gubernur.
18. Kejutan lainnya disaat publik tahu bahwa Anies akan berpasangan dengan calon wakil Presiden AHY.
19. Hanya dalam waktu sehari, Anies berhasil menguburkan persetujuan AHY untuk mendampingi Anies di kancah perjuangan Pilpres.
20. Padahal sebelumnya , sudah diketahui umum, bahwa pendamping Anies di Pilpres 2024 adalah AHY.
21. Tak dapat disangkal, didalam bidang strategi, selain Anies adalah seorang orator ulung, Anies pandai memanfaatkan Media. Kekurangan Anies hanyalah dalam perbuatan, bila jadi Presiden. Janji Anies bukan dilaksanakan didalam bentuk perbuatan.
22. Bayangkan tanpa punya Partai, Anies berhasil menggaet Nasdem yang punya Metro TV, Media Indonesia, PKS partai yang cukup besar dan Media media lainnya.
23. Makanya kalau sampai Pilpres terjadi dua putaran , bila Pilpres nomor 2, tidak ekstra hati hati, dapat saja kembali Anies berjaya, sebagaimana disaat Anies mengalahkan A Hok di kampanye Pilgub. Kalaupun nomor 2 menang, pasti fitnaan selanjutny adalah menang karena curang.
24. Ditemuan akbar di JIS pun Pasangan nomor 1 masih melemparkan kampanye hitam melawan pasangan nomor 2. Padahal tambahan biaya JIS sesuai arahan FIFA, sebesar kurang lebih 5,6 triliun rupiah , dilunasi oleh Plt. Gubernur dan Negara.
25. Kelihatannya pasangan nomor 1 sangat kawatir akan kemenangan pasangan nomor 2.
26. Yang pasti bila mengikuti rekam jejak curriculum vitae Anies, apa yang dijanjikan belum tentu dilaksanakan disaat jadi Presiden.
27. Bahkan pendukung dibawah tanah seperti FPI,HTI dan kelompok negara Khilafah, kembali akan dirangkul, untuk lebih mengokohkan status Kepresidenannya.
28. Semoga rakyat masih ingat janji janji bohong Anies mengenai , Persediaan rumah 0 persen, penanggulangan banjir, perang lawan reklamasi PIK yang terbukti hanya pernyataan palsu..
29. Bahkan biaya formula E sampai saat ini belum jelas, dibanding dengan Formula E nya Qatar, Doha .
30. Tiga hari menuju hari penentuan. Sejak tanggal 10 Pebruari, diberlakukan hari tenang bebas kampanye.
31. Semua baliho, poster diturunkan. Jakarta bersih. Tetapi sekalipun ditentukan berlakunya hari tenang, tetap saja Media elektronik menyerang Prabowo melalui narasi tuduhan orang hilang, narasi percobaan kudeta , tanpa pembuktian hukum.
32. Pasti bagi calon pemilih yang agak “telmi” agak telat paham, bisa saja termakan oleh narasi narasi hitam tersebut, sehingga urung dibilik pemilihan menusuk pasangan nmr 2
.
33. Faktanya, Prabowo tidak pernah disidik oleh penyidik HAM, tidak pernah diperiksa sebagai tersangka percobaan makar, sekalipun demikian narasi kampanye hitam, tetap dialamatkan pada dirinya, dibawah bendera kebebasan berbicara, alam demokrasi.
34. Seandainya calon Presiden dengan elektibilitas tertinggi datangnya dari pasangan nomor1 dan 3, pasti gerakan rekayasa ketidak puasan terhadap Presiden Jokowi, tidak akan terjadi
35. Lalu apa kah diminggu tenang diam diam Anies Baswedan , karena takut kalah dari. Capres nomor 2, tidak melakukan kampanye hitam ? Jawabannya: Diragukan
Manado, 11 February 2024
OCK.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !